MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kawasan Kayutangan tidak dapat dipungkiri masih menjadi magnet daya tarik pariwisata di Kota Malang. Bukan saja di koridor Kayutangan saja, sebaliknya kawasan perkampungan di dalam Kayutangan justru kini jadi primadona wisatawan.
Selain terdapat jembatan estetik di Kanal Kayutangan, juga ada spot menarik lainnya seperti Rumah 1870, Galeri Omah Lor, Makam Mbah Honggo, hingga beragam kafe-kafe kekinian yang sekarang sangat mudah dijumpai di dalam kampung. Ini membuat pengalaman berbeda bagi wisatawan saat ‘jelajah kampung’ itu.

“Walaupun saya orang Malang, tapi ini baru kedua kalinya masuk kesini. Dulu yang pertama belum banyak kafe, cuma Mbah Ndut itu saja yang saya tahu. Tapi ternyata sekarang sudah banyak ya yang bisa dikunjungi. Kalau tidak diajak anak ya tidak tahu dalamnya ternyata juga sudah bagus,” terang Yulianto, warga Purwantoro kepada Malang Posco Media, kemarin.
Kawasan Kayutangan sendiri awalnya memang ramai dikunjungi hanya di area koridor atau jalan raya saja. Berjalannya waktu, wisatawan makin banyak yang masuk menjelajah kampung karena banyak spot bangunan heritage maupun spot wisata kuliner yang menarik.

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kota Malang Baihaqi menyampaikan, dari laporan bulanan yang ia terima, kunjungan wisata di dalam kampung selalu meningkat.
“Tahun 2024, rata rata kunjungan 600-700 per hari. Sekarang ini sudah di kisaran 900 sampai 1.000 kunjungan wisatawan per hari. Per bulan 27 ribuan wisatawan. Ini yang masuk ke dalam kampung, bukan koridor. Kalau di koridor lebih banyak lagi,” beber Baihaqi.

Ia menyebut, pihaknya saat ini terus berupaya membuat sebuah inovasi agar tidak terjadi titik jenuh wisata di Kayutangan. Untuk saat ini, inovasi yang sudah dilakukan dan terlihat cukup berhasil adalah mendorong kegiatan UMKM dari warga kampung. Ada yang berjualan souvenir, membuka kedai, kafe, dan lain sebagainya.
“Dulu, awal saya melihat orang yang berjualan di dalam kampung Kayutangan itu hanya 25-30 orang saja. Sekarang sudah diatas 200 orang lebih yang membuka usaha di dalam kampung. Ini pasti berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat kampung itu,” pungkasnya. (ian/aim)