spot_img
Sunday, May 19, 2024
spot_img

Jelang Kenaikan Harga BBM Subsidi, Konsumsi BBM Naik 15 Persen

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemerintah pusat bakal segera menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. Beberapa SPBU di Kota Malang terlihat cukup terlihat banyak antrean kendaraan, meski masih terbilang batas wajar karena masih dapat terlayani dengan baik.

Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinu, Deny Djukardi berharap agar masyarakat tidak perlu terburu-buru dalam membeli BBM apalagi sampai punic buying.  Deny menyebut stok BBM di wilayah Jatimbalinus memiliki ketahanan hari (coverage days) mencapai 10 – 15 hari. Dengan kapasitas stok mencapai 42.700 kiloliter (KL), per Agustus 2022.

“Untuk wilayah Jawa Timur misalnya, penyaluran harian BBM jenis gasoline sebesar 14.150 KL dan gasoil sebesar 9.600 KL. Penyaluran tersebut didukung dengan ketahanan stok BBM di seluruh Fuel Terminal termasuk SPBU Pertamina. Dan ini tersebar di beberapa titik Provinsi Jawa Timur yaitu Tuban, Surabaya, Malang, Madiun, Banyuwangi dan Camplong dengan rata-rata 45.200 KL,” kata Deny Djukardi, kemarin.

Dia menjelaskan hingga saat ini di SPBU milik Pertamina masih terdapat penyaluran BBM bersubsidi. Sesuai dengan Peraturan Presiden No. 191 tahun 2014 yaitu Biosolar (jenis bahan bakar tertentu) dan Pertalite (jenis bahan bakar khusus penugasan).

“Dua jenis BBM tersebut memang diperuntukkan bagi mereka yang berhak dan kurang mampu secara ekonomi. Tetapi sudah rahasia umum, di lapangan kedua BBM tersebut juga dinikmati oleh orang mampu dan kendaraan yang sebenarnya tidak sesuai spesifikasi dengan BBM subsidi,” jelasnya.

Deny juga meminta masyarakat tidak perlu panik membeli BBM di SPBU. Padalnya hal itu akan membuat stok di SPBU cepat habis, serta mobil tangki BBM kami memerlukan waktu untuk distribusi.

“Selain itu, kami harap konsumen dapat membeli BBM sesuai spesifikasi kendaraannya, jika tidak sesuai spesifikasi kendaraan maka akan berdampak negatif terhadap mesin kendaraan,” terangnya.

Kenaikan konsumsi BBM memang sudah mulai mengalami kenaikan setelah pandemi landai. Hingga saat ini kenaikan rata-rata konsumsi BBM meningkat sebanyak 10-15 persen. “Ini masih dalam ambang batas wajar, namun jangan sampai terjadi panic buying,” pungkasnya. (rex/aim)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img