Siapkan Event Pemikat Wisatawan
MALANG POSCO MEDIA- Mau liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru)? Yuuuk pesan hotel sekarang. Pasalnya okupansi hotel di Malang Raya belum meroket. Kini disiapkan pula banyak event menarik.
Kota Batu, daerah tujuan utama wisatawan ternyata saat ini belum tinggi okupansi hotel. Saat ini masih berkisar di bawah 20 persen. Ini disampaikan oleh Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi.
“Masih jauh dari harapan. Untuk reservasi hotel libur Nataru masih di bawah 20 persen. Untuk memastikan tingginya okupansi Nataru baru bisa dilihat di tanggal 20 ke atas. InsyaAllah semoga bisa tinggi,” ujar Sujud kepada Malang Posco Media, Rabu (11/12) kemarin.
Pihaknya tidak muluk-muluk untuk bisa menargetkan okupansi 100 persen saat libur Nataru. Karena menurutnya perekonomian saat ini belum membaik.
“Karena kayaknya emang ini keadaan perekonomian belum membaik betul. Semoga bisa menyamai tahun kemarin Bisa 90 persen kami sudah senang,” ungkapnya.
Namun dengan melihat peningkatan dan revitalisasi infrastuktur yang terus dilaksanakan di Kota Wisata Batu setidaknya bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Batu saat libur Nataru. Karena menurutnya infrastruktur yang baik dan prima sangat penting sebagai fasilitas wisatawan.
Beberapa peningkatan dan revitalisasi infrastuktur yang telah selesai dikerjakan seperti pedestrian yang nyaman bagi pejalan kaki dan jalan-jalan protokol yang mulus. Serta jembatan-jembatan di jalur alternatif yang dilebarkan.
“Apapun ini sangat disyukuri sebagai peningkatan fasilitas di Kota Batu. Baik untuk masyarakat maupun untuk wisatawan agar semakin nyaman dan betah saat berlibur ke Kota Batu,” imbuhnya.
Sujud menyampaikan bahwa libur Nataru, hotel-hotel di Kota Batu tidak akan memberikan diskon. Tapi pelaku jasa usaha akomodasi ini bakal membuat event-event bagi tamu yang datang.
“Gak ada diskon. Justru di hotel-hotel kita buatkan event untuk fasilitas bagi tamu. Tapi tentunya rate akan naik karena ada tambahan fasilitas,” ungkapnya.
Ia mencontohkan beberapa event yang digelar seperti sparkling in the highland di Jambuluwuk, Japanese style winter di Royal Hotel dan Batu Villas, carnival of wonder di Transformer Center, El Javanese di El Hotel Kartika. Kemudian carnival countdown at Senyum Hotel, ancient greece di Purnama dan masih banyak lagi.
Sementara itu menjelang Libur Nataru, sejumlah hotel di Kota Malang telah mempersiapkan diri untuk menghadapi lonjakan kunjungan wisatawan.
Pada musim libur Nataru pada tahun ini, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang menargetkan okupansi hotel mencapai 80 persen. Ini diungkapkan Ketua PHRI Kota Malang, Agoes Basoeki.
“Targetnya untuk satu kota 80 persen untuk penutup tahun pastinya. Saat ini di beberapa hotel sudah mencapai 60 persen bahkan 70 persen. Namun secara umum rata-rata masih di 50 persen,” ungkapnya.
Dilanjutnya, tahun ini memungkinkan ada peningkatan jumlah kunjungan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Melihat sudah banyak tiket-tiket angkutan umum yang ludes terjual bahkan harus menambahkan tiket seperti kereta api maupun pesawat. Selain itu dengan pembebasan biaya tol juga menjadi faktor lain banyaknya tingkat kunjungan di akhir tahun ini.
“Persiapan tentu sudah kami lakukan, dengan memberikan promo paket spesial Natal dan Tahun Baru. Hotel-hotel di Kota Malang juga sudah mulai menggencarkan promo-promo spesial ataupun bundling, sesuai dengan kekuatan dari masing-masing hotel,” imbuhnya.
Acara-acara yang digelar oleh masing-masing hotel selain untuk menarik pengunjung juga sebagai langkah antisipasi untuk menghindari kemacetan yang mungkin terjadi di beberapa pusat wisata tertentu karena melonjaknya kunjungan.
“Ada juga ketentuan baru, edaran dari Kementerian Pariwisata yang sudah sampai ke PHRI bahwa dalam libur Nataru ini yang paling penting adalah tetap menerapkan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) di berbagai sektor pariwisata,” imbuhnya.
Selain itu, untuk meningkatkan jumlah kunjungan PHRI Kota Malang juga turut menggandeng pemerintah setempat dalam hal ini Pemkot Malang. Salah satunya yakni melalui Sport Tourism yang akhir-akhir ini digalakan oleh Pemkot Malang.
“Melalui kerjasama dengan Pemkot Malang, ini menjadi langkah kami untuk meningkatkan okupansi juga. Salah satunya sport tourism yang mulai sering di galakan oleh Pemkot Malang,” tandasnya.
Begitu juga di wilayah Kabupaten Malang, mulai mempersiapkan berbagai event-event untuk menyambut libur Nataru. Okupansi hotel diprediksi naik hingga 15 persen dari Nataru tahun sebelumnya.
Hal tersebut disampaikan PHRI Kabupaten Malang, Wahyu Indriyanti. Ia menjelaskan okupansi hotel dari masing-masing anggota PHRI Kabupaten Malang memiliki target kenaikan.
“Paket – paket spacial event sudah dikeluarkan oleh anggota kami menjelang Nataru ini, ” kata dia kepada Malang Posco Media, Rabu (11/12) kemarin.
Kendati okupansi tidak naik secara signifikan, namun Indriyanti menyebut akan lebih bagus daripada Nataru tahun sebelumnya. Sebab, kondisi cuaca yang kurang mendukung berpengaruh pada pengunjung atau wisatawan yang datang ke wilayah Kabupaten Malang.
“Alam inikan tidak mendukung. Kita tidak tahu fasilitas infrastruktur akan terganggu juga. Yang tidak bisa diprediksi seperti banjir di jalan tol, apalagi diviralkan. Orang juga mikir ke Malang,” katanya.
“Malang masih ada pohon besar dan ini musimnya angin. Harapannya minimal 10 sampai 15 persen kenaikan okupansi dari tahun kemarin,” sambung Indriyanti.
Ia berharap agar pemerintah terkait untuk menyiapkan wisatawan datang ke wilayah Kabupaten Malang. Wisatawan yang datang diprediksi, lanjut Indriyanti, masih sama dari tahun sebelum-belumnya. Yaitu wisatawan Nusantara.
“Pemerintah seharusnya sudah menyiapkan untuk kedatangan tamu,” katanya sembari menyampaikan, Minggu depan akan dilaksanakan koordinasi antar anggota PHRI Kabupaten Malang perihal menjelang Nataru.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang, Purwoto menyampaikan bagi pihak pengelola wisata disarankan untuk membuat event-event saat libur Nataru. Namun perlu dilakukan penambahan petugas.
“Ketika mungkin ada event-event dalam rangka liburan Nataru juga kami perbolehkan dan sarankan. Namun dengan penebalan-penebalan (tambahan.red) personel,” kata Purwoto belum lama ini.
Purwoto juga meminta kepada pihak pengelola wisata menambah fasilitas, terutama yang menjadi langganan pengunjung. Dicontohkan, ketika ada pengunjung wisata mencapai ribuan jangan sampai kamar mandi hanya dua.
“Kami juga mengimbau untuk mengantisipasi kondisi cuaca musim yang kurang baik ini, seperti hujan dan banjir,” lanjutnya.
Purwoto menambahkan mengingat kondisi musim penghujan, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran (SE) kepada pihak pengelola wisata, restoran, maupun hotel.
“Kami sampaikan untuk selalu menjaga SOP dalam mitigasi bencana, terutama di tempat wisata yang memiliki resiko sedang dan tinggi,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu pengelola Pantai Tanjung Penyu, Kecamatan Suwame, Hariono menyampaikan sedang proses menyiapkan wahana untuk menyambut libur Nataru.
“Kami sedang berbenah dan menyiapkan wahana baru membuat tribun sunset. Ini nanti untuk pengunjung melihat sunset. Masih dalam progres,” kata Hariono. (eri/adm/den/van)