MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Musim hujan menjadi permasalahan sendiri dalam pengelolaan sampah di TPA Tlekung Kota Batu. Hal itu dikarenakan sampah perkotaan akan bercampur dengan air, sehingga membuat pengelolaan sampah dengan menggunakan incenerator butuh waktu semakin lama.
“Salah satu kekhawatiran terbesar dalam pengelolaan sampah ketika musim hujan tiba. Ini karena mesin incenerator bekerja lebih berat saat mengolah sampah basah, yang memperlambat proses pembakaran,” ujar Salah satu petugas di TPA Tlekung, Didik.
Permasalahan ini menjadi tantangan tersendiri. Terutama karena sampah dari pasar cenderung lebih banyak berupa sampah basah yang sulit diolah dengan cepat.
“Sampah pasar cenderung basah, kami khawatir saat musim hujan nanti kerja incenerator akan semakin berat. Itulah mengapa beberapa kali sampah pasar harus ditolak,” bebernya.
Dari tiga unit incenerator yang tersedia, hanya dua yang beroperasi. Karena satu unit incenerator sedang dalam proses pembersihan dan pembenahan secara berkala untuk memastikan mesin dapat beroperasi lebih lama.
“Sebenarnya penggunaan teknologi incenerator sebagai langkah yang efektif dalam mengurangi volume sampah. Tetapi keterbatasan dalam hal SDM dan kapasitas mesin masih menjadi tantangan besar,” ungkapnya.
Dengan keterbatasan jumlah pekerja dan volume kapasitas incenerator menjadi kendala utama dalam mengatasi masalah sampah yang terus menumpuk. Terlebih saat ini gunungan sampah lama belum bisa diatasi karena sudah tercampur dengan tanah.
“Dan kami terbatas pada SDM serta volume incenerator yang bekerja. Sehingga cuma mampu mengolah sampah perkotaan dalam jumlah terbatas,” imbuhnya.
Disampaikan terdapat 21 pekerja yang bertugas di TPA Tlekung dengan dukungan 7 armada pengangkut sampah yang setiap hari beroperasi untuk mengambil sampah dari berbagai wilayah perkotaan. Serta sampah dari pasar laron dan sampah yang dibuang sembarang oleh oknum tidak bertanggung jawab.(eri/lim)
