spot_img
Tuesday, June 24, 2025
spot_img

Jelang Nyepi, Tawur Agung Kesanga Kirab Ogoh-ogoh

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Empat Ogoh-ogoh berukuran cukup besar dikirab oleh umat Hindu mengelilingi kawasan Lapangan Rampal, Jumat (28/3) siang. Meski cuaca sempat hujan, masyarakat Kota Malang begitu antusias menyaksikan pawai Ogoh-ogoh tersebut.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Malang, I Made Wartana menjelaskan, pawai Ogoh-ogoh ini merupakan bagian dari rangkaian Nyepi, yakni Tawur Agung Kesanga. Sebelumnya umat Hindu telah melaksanakan Melasti atau penyucian air Tirta Kamandanu di laut.

“Tawur itu sebenarnya bayar. Apa yang kami bayar, bahwa selama hidup itu kan kami selalu mendapatkan segala sesuatunya dari alam. Nah sekarang umat Hindu menghaturkan niatnya sebagai wujud terima kasih kami kepada Pencipta yang sudah menyediakan alam semesta dengan segala isinya ini,” jelas Made.

Selain itu, Tawur Agung Kesanga ini juga mengharmonisasi antara hubungan sesama makhluk hidup, pencipta, dengan alam semesta. Di Hindu konsep hubungan itu dikenal dengan Tri Hita Karana atau Tiga Penyebab Kebahagiaan.

Ia berharap momen Tawur Agung Kesanga ini bisa mengingatkan semuanya untuk menjaga alam semesta dan jangan sampai dieksploitasi.

“Kami juga ingin menetralisir energi negatif selama setahun kemarin. Makanya tadi disimbolkan dengan Ogoh-ogoh. Sehingga nanti di akhir akan dibakar agar energi negatifnya hilang,” tambah dia.

Setelah Tawur Agung Kesanga ini, umat Hindu akan menjalani Catur Brata Penyepian. Yakni seharian penuh sepanjanh 24 jam melaksanakan Nyepi dengan empat larangan. Yakni tidak menyalakan api, tidak berpergian, tidak bekerja penuh dan tidak bersenang-senang. Sehingga hanya memikirkan kontemplasi, spiritualitas, kemudian menghindari entertainment.

“Saya pikir makna ini relevan dengan tema Nyepi kali ini, yaitu Mandawa Sewa atau bentuk pelayanan kepada manusia dan makhluk hidup sebagai wujud pengabdian kita kepada Tuhan YME untuk bisa menyongsong Indonesia Emas. Terakhir nanti hari Minggu, kami akan tutup dengan Ngembag Geni. Bahasa umumnya halal bihalal, saling memaafkan dengan sesama umat,” tutup dia. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img