MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Pentingnya data administrasi kependudukan jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendorong dilakukannya pendataan pemilih pemula dari kalangan remaja. Seperti yang dilakukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Malang.
Mereka melakukan perekaman biometrik kepada siswa SMA/SMK, dengan cara jemput bola mendatangi sekolah. Kepala Dispendukcapil Kabupaten Malang, Harry Setia Budi mengaku pihaknya melakukan perekaman pada siswa SMA/SMK yang akan mencapai umur 17 tahun di awal tahun 2024 nanti.
Meski, beberapa diantaranya masih berusia 16 tahun, perekaman dilakukan untuk persiapan dan percepatan data. “Memang saat ini banyak yang masih belum genap berusia 17 tahun, tetapi nanti diawal tahun 2024 dan akhir 2023 sudah genap berumur 17. Dengan berusia 17 tahun mereka wajib memiliki KTP,” ujar Harry, kemarin.
Menurutnya, jika siswa tidak sampai memiliki KTP, dimungkinkan mereka nantinya di Pemilu 2024 akan kehilangan hak suaranya. Padahal, jumlah mereka para pemilih pemula tidak sedikit. “Pada tahun 2023 ini saja Dispendukcapil menargetkan sebanyak 47 ribu perekaman,” tambah Harry.
Mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Malang itu menerangkan, tahun 2024 nanti, menjelang akhir tahun juga dilakukan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). “Sehingga perlu juga yang masih berusia 16 tahun, iku dilakukan perekaman bagi mereka,” tegasnyua.
Jadwal pertama yang dilakukan Dispendukcapil dalam melakukan perekaman biometrik, mulai siswa SMKN 1 Turen sebanyak 276 siswa. Selanjutnya dilakukan pada seluruh lembaga, SMA/SMK yang ada di wilayah Kabupaten Malang. “Ada beberapa warga yang masuk katagori pelajar, namun sudah tidak bersekolah,” tutupnya. (tyo/mar)