MALANG POSCO MEDIA-Pengerjaan drainase Jalan Soekarno Hatta (Soehat) terus berjalan meski dilakukan secara bertahap. Terkini, beberapa hari terakhir, box culvert berukuran cukup besar yakni sekitar 2,5 meter sudah ditempatkan di sisi selatan Jalan Soekarno Hatta.
Kepala DPUPRPKP Kota Malang Dandung Julhardjanto menyampaikan, untuk pekerjaan konstruksi memang segera akan dilakukan. Akan tetapi menunggu proses pemotongan pohon dan pembersihan jalur drainase selesai.
“Sampai saat ini untuk pekerjaan konstruksi belum dilakukan. Tapi memang material (box culvert) sudah di sana. Saat ini masih pemotongan pohon sama pembersihan di bawah. Setelah semuanya selesai, baru setelah itu dilakukan penggalian,” terang Dandung, Senin (25/8) kemarin.
Disampaikan Dandung, pengerjaan konstruksi drainase, memang diawali dari sisi sebelah selatan, menuju sisi utara. Yakni memanjang sejauh 1,3 kilometer dari dekat jembatan Soehat hingga Jalan Candi Panggung.
Proyek strategis yang dianggarkan sekitar Rp 30 miliar itu nantinya akan dikerjakan secara bertahap per segmen. Hal itu bertujuan agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat di lingkungan sekitar tersebut.
“Untuk pelaksananya kan ini langsung dari provinsi, tapi kami selalu koordinasi. Informasinya saat ini untuk pembersihan bawah, masih butuh waktu, mungkin sekitar seminggu dua minggu ini,” tambah dia.
Terpisah, Plh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang Gamaliel Raymond Matondang menyampaikan, proses pemotongan pohon sudah berlangsung sejak pekan kemarin. Proses pemotongan pohon itu dilakukan pada malam hari untuk meminimalisir dampak gangguan kepada masyarakat.
“Dahan serta ranting dari pohon-pohon itu langsung kami bawa ke TPA untuk dikelola menjadi pupuk kompos. Kalau untuk batang pohonnya itu kami bawa dan kami letakkan di kantor (DLH),” terang dia.
Meski nantinya beberapa pohon akan dipotong, Raymond memastikan kelestarian lingkungan di sekitar kawasan tersebut tetap dijaga sebaik mungkin. Setelah pengerjaan drainase, pihaknya akan langsung melakukan penanaman bibit pohon berukuran cukup besar agar lingkungan kembali asri.
“Saat ini kami turut membantu dan menjaga kelestarian. Penataan dilakukan setelah pembangunan. Penebangan pun disesuaikan agar tidak mengganggu ekosistem lingkungan,” pungkas Raymond. (ian/van)