MALANG POSCO MEDIA- Bakal calon rektor Universitas Brawijaya (UB) menunggu penetapan. Setelah lolos seleksi administrasi, para calon pemimpin UB itu harus melewati serangkaian tes kesehatan dan tes narkoba.
Ketua Senat UB Prof Dr Arifin MS mengatakan final sebagai bakal calon rektor masih harus menunggu hasil tes kesehatan yang akan dilaksanakan Sabtu dan Minggu di Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB).
“Kalau pengumuman seleksi administrasi sudah kemarin (Kamis). Alhamdulillah enam orang itu lolos. Tinggal menunggu hasil tes kesehatan,” jelasnya kepada Malang Posco Media, kemarin.
Direktur RSUB Prof Dr dr Sri Andarini M.Kes menyampaikan jika tes kesehatan dan tes narkoba sangat penting dilakukan kepada calon rektor. Alasannya karena rektor yang terpilih nantinya akan mempimpin UB dalam jangka waktu lima tahun ke depan.
Sehingga, perlu fisik dan rohani yang sehat. Rangkaian tes kesehatan untuk bakal calon rektor meliputi pemeriksaan fisik dan rohani, serta pemeriksaan penunjang laboratorium dan radiologi. Untuk pemeriksaan radiologi meliputi ultrasonografi abdomen dan foto rontgen thoraks.
“Tes kesehatan dilakukan secara menyeluruh. Mulai riwayat kesehatan hingga daya tahan tubuh dalam memimpin UB selama lima tahun ke depan,” ungkapnya.
Selain itu, tes kesehatan fisik dilakukan agar mengetahui kemampuan calon rektor dalam melakukan kegiatan sehari-hari tanpa kendala apapun. Kemudian tes ini juga mendeteksi adanya penyakit sejak dini.
Adapun rangkaian pemeriksaan tes kesehatan jasmani yakni anamnesis, pemeriksaan fisik menyeluruh, rekam jantung dan pembuluh darah, mata, telinga, hidung dan tenggorok serta gigi dan mulut.
“Kalau tes kesehatan rohani dilakukan dengan tujuan memastikan bahwa calon rektor memiliki kemampuan dan psikis yang sehat dalam melakukan observasi, analisis, membuat keputusan, dan mengkomunikasikannya,” lanjutnya.
Tes kesehatan rohani berupa pemeriksaan psikologi dan Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI). Pemeriksaan dilakukan dilaboratorium, seperti hematologic lengkap (termasuk LED), urinalisis lengkap, fungsi hati (termasuk SGOT dan SGPT), fungsi ginjal (termasuk ureum, kreatinin, asam urat), profil lemak (termasuk kolesterol total, HDL, LDL, Trigliserida), Karbohidrat (termasuk gula darah puasa, HbA1C), imunoserologis (termasuk HBsAg, Anti HCV, HIV), anti narkoba (NAPZA). Juga dilakukan pemeriksaan tumor marker bagi bakal calon rektor yang berusia lebih dari 50 tahun. (mda/van)