spot_img
Sunday, June 1, 2025
spot_img

Jelang Porprov Tapi Tak Bergema

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Anggaran Besar, Persiapan Maksimal, Minim Respons Publik

MALANG POSCO MEDIA-Pemda di Malang Raya harus kerja keras bereskan venue Porprov Jatim 2025. Berbagai persiapan sudah maksimal namun tak bergema lantaran minim sosialisasi. (baca grafis)

Di Kota Malang, saat ini masih tersisa sedikit venue yang belum tuntas. Yakni Stadion Gajayana, lintasan atletik, dan lompat jauh. Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kota Malang menegaskan, untuk lintasan atletik dan arena lompat jauh, ditargetkan rampung bulan ini. Sementara untuk pengecatan Stadion Gajayana  akhir pada Juni nanti.

“Sudah 90 persen. Jadi tinggal proses ini saja, selesainya di tanggal 13 Mei,” ungkap Baihaqi, Rabu (7/5) kemarin.

Sementara untuk 30-an venue yang lain, lanjut Baihaqi, sudah siap seluruhnya. Sehingga secara sarana dan prasarana, tinggal menunggu ketiga venue tersebut.

Selain kesiapan sarana prasarana itu, Disporapar Kota Malang melalui KONI juga telah menyiapkan atlet-atlet terbaik untuk menjalani Pemusatan Latihan tingkat Kota (Puslatkot) sejak beberapa pekan lalu. Disamping menyiapkan atlet, Baihaqi mengungkapkan pihaknya juga sudah mengalokasikan anggaran khusus untuk bonus bagi atlet yang nantinya mampu meraih medali.

Besaran alokasi anggaran bonus yang disiapkan ini bahkan mencapai Rp 19 miliar. Tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan bonus serupa di Porprov sebelumnya yang hanya Rp 6,5 miliar. Kendati demikian, Baihaqi belum mau membeberkan berapa detail besaran bonus bagi peraih emas, perak maupun perunggu.

“Supaya atlet semakin penasaran, semakin semangat. Yang jelas bonus kita ini, terbesar di bawah Surabaya. Jadi untuk masalah bonus, sudah selesai semua. Sudah tersedia anggarannya, tinggal kami menunggu prestasinya atlet,” tutur Baihaqi.

Dengan demikian, Baihaqi berharap Kota Malang pada Porprov nanti bisa meraih prestasi terbaik. Ditargetkan Kota Malang bisa menempel ketat Kota Surabaya, dengan setidaknya meraih peringkat kedua.

“Bonus sudah kami siapkan, Puslatkot sedang berjalan, mudah-mudahan nanti segala macam itu membuahkan prestasi yang kita idamkan,” tandasnya.  

Memastikan kesiapan  Porprov  IX Jawa Timur Tahun 2025, Komisi D DPRD Kota Malang  inspeksi mendadak (sidak) venue. Mereka mendatangi venue beberapa cabor yang bertempat di Stadion Gajayana dan sekitarnya, kemarin.  

Venue yang dilakukan peninjauan yakni Kolam Renang Gajayana, lintasan lari dalam Stadion Gajayana, serta lintasan lompat jauh di arena mini soccer di area luar stadion. Selain melakukan sidak, para anggota dewan juga memberikan sorotan terkait masalah sosialisasi dan persiapan atlet.

“Terkait venue, kami melihat bahwasanya ini sudah disiapkan cukup baik. Kami di sini memastikan seluruh progres persiapan Porprov IX 2025 ini, berjalan dengan baik,” ujar Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, Eko Herdiyanto usai sidak.

Terkait venue lari, ia mengungkap memang ada lintasan tak memenuhi standar nasional terkait panjang zona setelah garis finis. “Seharusnya 17 meter, tapi hanya sekitar 12 hingga 14 meter. Solusinya pakai matras sebagai pengaman. Tapi ini hanya di lintasan nomor tujuh, dan nomor delapan tidak dipakai. Karena lebar lintasan lari dengan tribun penonton terlalu mepet,” katanya.

Di sela peninjauan, Eko juga sangat menyayangkan minimnya komunikasi dari Ketua KONI Kota Malang   R. Djoni Sudjatmoko. Ia yang mencoba berkomunikasi terkait persiapan Porprov ini, justru sang ketua tidak hadir untuk mendampingi langsung peninjauan dan sidak tersebut.

“Kami sudah mencoba menghubungi, tapi tidak direspons. Hanya sekretaris yang hadir saat tinjauan lapangan. Saya mengucapkan terimakasih bagi perwakilan KONI, tetapi sayangnya komunikasi dengan ketua ini belum berjalan lancar,” jelasnya.

Tak hanya Eko, anggota Komisi D lainnya, Saniman Wafi’ mengatakan, bahwa persiapan Porprov tak hanya fokus pada venue. Tetapi juga kesiapan atlet, fasilitas sarana dan prasarana, serta

“Persiapan sudah on progress, tapi jangan hanya fokus pada venue saja. Kesiapan atlet juga penting, termasuk fasilitas dan operasional pelatihan mereka,” ujarnya.

Komisi D juga meminta agar peralatan untuk cabor segera dipenuhi agar bisa digunakan dalam latihan. Ia menegaskan, atlet tidak bisa hanya dituntut untuk juara tanpa dukungan maksimal, mulai dari jadwal latihan hingga kebutuhan nutrisi seperti vitamin.

“Jadi perlu benar-benar diperhatikan hak dan kebutuhan dari para atlet. Jangan sampai tuntutan tinggi, pemenuhan hak yang semestinya didapatkan tidak dilakukan. Kalau bisa pertengahan Mei dicicil, jadi akhir bulan sudah lengkap dan sudah bisa digunakan atlet,” jelas Ketua Fraksi PKB, itu.

Senada, anggota Komisi D lainnya, Ginanjar Yoni Wardoyo menyebut, belum ada informasi jelas terkait jadwal pelaksanaan pembangunan venue. Selain itu, gaung Porprov akan dilaksanakan di Kota Malang ini, harus lebih semarak apalagi Kota Malang sudah punya maskot event, yakni Sima.

“Kita ini sudah ada maskot, pembangunan venue sudah dimulai. Tinggal informasi ini kapan, biar masyarakat luas ini tahu kalau Kota Malang ada Porprov. Masyarakat bertanya-tanya kapan dimulai dan selesai. Harapannya Mei semua sudah klir,” ujarnya.

Sementara itu  Pemkab Malang  telah siap dengan penyelenggaraan Porprov Jatim 2025. Kesiapan itu tidak hanya tampak pada atlet yang saat ini menjalani Puslatkab. Tapi juga venue  untuk masing-masing cabang olah raga.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malang M Hidayat mengatakan, ada 32 cabang olahraga yang akan dipertandingkan di wilayah Kabupaten Malang.  Di antarannya sepatu roda, voli pantai, senam, pacuan kuda, bulu tangkis dan lainnya.

“Venue untuk 32 cabang olahraga ini sudah ditinjau oleh KONI Jatim,’’ katanya.

Pria yang akrab disapa  Pak Dayat ini mengatakan dari 32 venue ada dua venue yang saat ini masih tahap finishing. Yakni venue untuk cabor voli pantai dan venue untuk cabor sepatu roda.

“Istilahnya penyempurnaan ya. Seperti voli pantai, akan ada penambahan pasir pantai. Sementara untuk venue cabor sepatu roda ada penyempurnaan pada garis start,’’ ungkap Dayat.

Lantaran hanya penyempurnaan, Dayat pun memastikan pertengahan Mei semuanya sudah rampung.

Sementara untuk atlet, Dayat pun mengatakan juga sudah siap. Dari Kabupaten Malang akan diberangkatkan 900 orang. Mereka terdiri dari atlet, official dan pelatih.  Para atlet ini akan berlaga di 63 cabang olahraga yang dipertandingkan pada Porprov Jatim 2025.

“Para atlet saat ini sudah mengikuti Puslatcab,’’ tambah mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang ini.

Disinggung dengan permasalahan-permasalahan yang terjadi? Pak Dayat mengatakan sudah terselesaikan. Dia menyebutkan, sebelumnya ada permasalahan terkait  belum cairnya anggaran Puslatkab.  Tapi sekarang semuanya sudah selesai.

“Anggaran Puslatkab sudah cair Rp 3 M kemarin (Rabu). Itu untuk seluruh kegiatan Puslatkab, termasuk penyediaan makanan bergizi untuk para atlet,’’ tambah mantan Kepala Bagian Prokopim Setda  Pemkab Malang ini.

Dalam keterangan yang disampaikan, Pak Dayat juga menguraikan terkait kegiatan Porprov Jatim 2025, Pemkab  Malang menggelontor  anggaran Rp  19 miliar. Anggaran itu disediakan untuk persiapan, pelaksanaan dan closing.

“Di dalamnya juga untuk bonus atlet,’’ ujarnya.  Dia mengatakan Pemkab Malang  akan memberikan bonus kepada atlet yang berhasil meraih medali Porprov Jatim 2025. Yakni Rp 40 juta untuk atlet peraih emas, Rp 20 juta untuk atlet peraih perak dan Rp 10 juta untuk atlet peraih medali perunggu.

“Bonus atlet ini kami sampaikan sebagai  upaya memberikan semangat kepada para atlet. Ya, semoga kontingan Kabupaten Malang menunjukkan kemampuan terbaiknya, dan juara di Porprov Jatim 2025,’’ kata dia.

Sementara itu KONI Kota Batu telah memastikan kesiapan sebagai tuan rumah untuk 17 venue Porprov Jatim IX. Meskipun diakui oleh Ketua KONI Kota Batu, Sentot Ari Wahyudi masih ada beberapa kendala venue yang perlu dipersiapkan.

“Secara umum dari 17 venue yang dipertandingkan di Kota Batu sudah siap. Tapi masih ada yang akan kami perbaiki ketika mendekati pelaksanaan Porprov, yakni Bermotor Gestrack di Jalibar,” ujar Sentot kepada Malang Posco Media.

Ia menjelaskan untuk venue Gestrack tidak mungkin diperbaiki saat ini. Karena dikhawatirkan trek akan rusak kembali saat akan digunakan pertandingan. Sehingga akan diperbaiki ketika mendekati pelaksanaan.

“Kedua adalah Berkuda HBA atau panahan berkuda. Sampai saat ini kami masih belum menemukan venue yang tepat. Kemungkinan dua tempat yang akan digunakan  adalah Stadion Brantas atau Megastar Jalibar, ini masih kami bahas,” bebernya.

Sedangkan untuk venue seperti GOR Gajah Mada dan Ganesha telah dilakukan perbaikan jauh-jauh hari. Begitu juga dengan transportasi, hotel hingga mamin telah dipastikan siap. “Anggaran maupun bonus juga sudah ada. Tinggal untuk bonus baru diserahkan setelah Porprov selesai. Jadi secara umum kami pastikan semua venue di Kota Batu siap mensukseskan pesta olahraga terbesar di Jatim ini,” katanya. (ian/rex/ira/eri/van)

-Advertisement-.

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img