spot_img
Wednesday, June 25, 2025
spot_img

Jemaah Haji Asal Kepanjen Dilaporkan Hilang di Makkah

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA-Sukardi, Jemaah haji asal Jalan Hasanudin Desa Dilem Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang dilaporkan hilang dari hotel di Makkah, Arab Saudi saat prosesi menuaikan ibadah haji.

Pria 67 tahun itu dilaporkan tidak ada di hotel sejak 28 Mei 2025 lalu hingga kemarin belum ditemukan. Seharunya Sukardi pulang ke Tanah Air 5 Juli mendatang. Kini petugas kemanaan di Arab Saudi dilibatkan dalam proses pencarian Jemaah haji anggota kloter 79 tersebut.

Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Wali Songo Kecamatan Kepanjen Muhammad Aminuddin menjelaskan setelah wajib umrah selesai, Sukardi ditahan di kamar hotel untuk tidak mengikuti jemaah subuh di Masjidil Haram, 28 Mei 2025. 

“Ada satu teman (jemaah) yang menemani di hotel. Jemaah sekamar lainnya berangkat ke Masjidil Haram. Itu jemaah subuh di Masjidil Haram,” urai Amin saat ditemui di kantornya, Selasa (24/6) kemarin.

Alasan Sukardi ditahan di hotel karena kondisinya yang mengidap demensia atau adanya penurunan fungsi kognitif seperti penurunan daya ingat.

Karena itu, lanjut Amin, jemaah subuh Masjidil  Haram tidak mengambil risiko mengajak Sukardi. Ketika jemaah ini pulang subuhan, dilihatnya Sukardi tidak ada di kamar hotelnya. Sementara, jemaah yang menemaninya ketiduran.

“Ketika pulang, ternyata Pak Sukardi sudah nggak ada di tempat. Yang nemani ini ketiduran,” kata Amin seraya menjelaskan bahwa, Sukardi dilaporkan hilang sebelum menjalani puncak ibadah haji.

Amin kemudian bertanya ke pembimbing jemaah bahwa, Sukardi meninggalkan hotel hanya membawa tas kecil tanpa membawa koper.

“Pakaian yang digunakan baju batik karena memang umrah wajib sudah selesai, jadi lepas kain umrah,” jelas Amin. Setelah mengetahui Sukardi tidak ada, kemudian dilakukan pencarian.

Diuraikan Amin, awalnya pencarian dilakukan secara internal melibatkan kloter, sektor, sampai ke linjam. Setelah itu dilaporkan ke pihak kepolisian Arab Saudi.

Sukardi sempat meminta pulang ke Indonesia untuk bertemu dengan salah satu teman dekatnya sesaat tiba di Makkah. Namun hal itu bisa dicegah. Sukardi justru tidak ditemukan di hotel tempat ia menginap pada 28 Mei 2025.

Lebih lanjut, Amin membeberkan jemaah asal Singosari sebenarnya sempat bertemu dengan Sukardi. Namun Sukardi menyatakan ingin berjalan sendiri.

“Saya sudah menelepon pembimbing untuk melakukan pencarian semaksimal mungkin keberadaan Pak Sukardi, dibantu kepolisian juga. Kami minta doanya,” tambah Amin.

Pelaksana Seksi Penyelanggara Ibadah Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Kabupaten Malang Romdloni Suryono menyatakan, pihaknya masih menunggu kabar terbaru keberadaan Sukardi.

“Sudah ditindaklanjuti oleh petugas di Arab Saudi. Saya  menunggu kabar.   Namun kami selalu komunikasi dengan keluarganya (Sukardi) dan melalui KBIH juga” jelas Romdloni.

Khoridatul Hidayah, anak Sukardi telah mendapat informasi terkait laporan kehilangan ayahnya di Makkah. Ia kini menunggu perkembangan informasi.

Khoridatul menjelaskan, biasanya dirinya selalu berkomunikasi melalui telepon dengan ayahnya. Namun ketika telepon tidak diangkat muncul kecurigaan. Kemudian kepala rombongan jemaah haji menelpon.

“Bilangnya subuh itu bapak mau ikut salat  subuh ke masjid, namun sama orang-orang (menahan) di hotel saja. Setelah itu rombongan pulang sekitar jam enam, bapak sudah tidak ada,” kata Khoridatul.

Ia juga sempat menanyakan soal CCTV hotel, tetapi Khoridatul mendapat informasi ayahnya tidak terdeteksi CCTV.  “Kemudian sempat ada beberapa penyisiran di perkampungan tapi belum ketemu,” tambahnya. (den/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img