.
Friday, December 13, 2024

Tiga Asal Kabupaten Malang Meninggal Dunia

Jemaah Haji Malang Raya Pulang Pekan Ketiga Juli

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- Jemaah haji dari Malang Raya mulai bersiap-siap pulang dalam bulan ini. Dijadwalkan mulai pekan ketiga Juli sudah di Malang.  Hampir semua jemaah dikabarkan sehat, namun ada juga yang meninggal dunia.

Kepulangan jamaah haji dijadwalkan bertahap. Jemaah haji Kabupaten Malang sesuai rencana pulang pada 20 Juli mendatang. 

“Untuk jadwal kepulangan dari kloter-kloter Kabupaten Malang masih tanggal 20 Juli 2023 nanti,” jelas  Kasi PHU Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Malang Abdul Salam kepada Malang Posco Media, kemarin.

Untuk diketahui, jemaah haji asal Kabupaten Malang sebelumnya diberangkatkan Bupati Malang HM Sanusi di exit tol Singosari pada Kamis (8/6) lalu. Jumlah yang berangkat sebanyak 1.565 orang. Mereka terbagi dalam empat kloter. Yakni kloter 40, 41,42 dan 43.

Mengenai kondisi terkini, Abdul Salam mengatakan pihaknya tidak tahu pasti lantaran tidak bertugas hingga ke Tanah Suci. Masyarakat diharapkan tetap mendoakan keluarga dan saudaranya sesama muslim yang melakukan ibadah penyempurnaan rukun Islam dengan lancar dan selamat.

Diketahui ada kabar duka yang juga menyertai jemaah haji Kabupaten Malang. Disampaikan Salam, ada tiga jemaah haji warga asal Kabupaten Malang yang meninggal dunia di Tanah Suci.

Yakni Asnawi Said, kloter 43, warga Sukodono, Kelurahan/Kecamatan Tirtoyudo,  meninggal dunia pada saat tawaf di Masjidil Haram pada 10 Juni 2023. Selain itu Siti Aminah, kloter 42, warga Jalan Masjid Singosari  Kabupaten Malang  meninggal dunia pada 26 Juni 2023 di Kota Makkah.

Satunya lagi, Nuhari Latimin Sagimin, kloter 42, warga asal Dusun Krajan Desa Kasri  Kecamatan Bululawang,  eninggal dunia 2 Juli 2023. “Semuanya dimakamkan di Tanah Suci sesuai prosedur,” jelas Salam. 

Sementara itu kondisi 1.125 jemaah haji asal Kota Malang dilaporkan dalam keadaan sehat.  Meskipun sempat mengalami kondisi terlantar dan terkena heat stroke hal ini sudah bisa diatasi.

Diketahui sejak Minggu (2/7) lalu seluruh jemaah haji asal Kota Malang sudah meninggalkan Kota Mina usai lempar jumrah. Akan tetapi sebelumnya jemaah haji sempat terlantar karena adanya keterlambatan proses penjemputan. Saat itu suhu udara cukup panas yakni 42 derajat celcius.

Ini dijelaskan Tim Pembimbing Ibadah Haji (TPIH) Kota Malang KH Mukhlis kemarin, saat dikonfirmasi. Ia menjelaskan keadaan dengan kendala seperti itu sempat dialami timnya.

“Memang sempat ada kendala dalam akomodasi transportasi di Arafah Muzdalifah Mina (Armuzna) beberapa waktu kemarin. Akibatnya membuat banyak jemaah haji Indonesia yang tidak segera terangkut di Muzdalifah,” ujarnya.

Hal ini pun membuat pendamping kloter 71 SUB asal Kota Malang berinisiatif mengedukasi jemaah sebelum inti haji dilakukan. Alhasil, risiko kelelahan hingga kepanasan akibat layanan tidak maksimal itu bisa diminimalisir.

Jemaah haji Kota Malang kloter 71  pun sudah tidak mengalami kendala berarti ketika di Armuzna. Karena para jemaah sudah selalu diberitahu setiap kultum dan menjelang Armuzna untuk membawa bekal air putih paling tidak satu botol, kurma 15, roti buah dan makanan lainnya.

Meski demikian akibat keterlambatan bus yang terangkut terakhir dari kloter 71, sempat terdapat satu jemaah yang terkena heatstroke. Heatstroke  adalah kondisi tubuh tidak dapat mengontrol suhu tubuhnya.

Kondisi ini terjadi karena paparan panas dengan suhu tinggi secara langsung.Sehingga menyebabkan kenaikan suhu inti tubuh hingga lebih dari 40 derajat celsius.

Apabila hal itu tidak segera ditangani, dapat mengakibatkan kerusakan organ seperti otak, jantung  dan ginjal. Terlebih, jemaah haji tahun ini banyak yang sudah berusia lanjut.

 “Tapi petugas sudah sigap dengan kondisi itu, berkat kesigapan petugas, jemaah yang terkena heatstroke  kemudian tertangani dengan baik,” tambahnya.

Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr. Husnul Muarif juga memastikan bahwa laporan sejauh ini kondisi seluruh jemaah haji dalam kondisi yang relatif sehat.  Beberapa keluhan yang dilaporkan hanya keluhan umum seperti flu dan batuk.

“Untuk jemaah haji Kota Malang kloter 70 relatif terkendali. Keluhan terbanyak batuk pilek namun teratasi oleh tenaga kesehatan,” terang Husnul.

Sementara di kloter 71, ada dua jemaah haji yang dilaporkan mendapat perawatan medis ketika di Mina kemarin. Kondisi keduanya dikatakan sudah stabil dan bisa menyelesaikan rangkaian ibadah haji kembali.

“Setelah mendapat perawatan, kondisinya dilaporkan telah stabil maka dikembalikan lagi ke tenda di Mina. Untuk Kloter 72 kondisinya hampir sama,” kata dia.

Kepala Kantor Kemenag Kota Malang Achmad Shampton mengatakan jadwal kepulangan jemaah haji asal Kota Malang pada 0 Juli mendatang. 

Di sisi lain, sebanyak 204 jemaah haji kloter 51 asal Kota Batu rencananya  kembali pada  23 Juli mendatang. “Alhamdulillah kondisi jemaah haji Kota Batu saat ini sehat semua. Kalau cuma flu dan batuk itu sudah biasa bawaan terutama batuk mungkin kecapekan,” jelas Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kota Batu, Basuki Rahmat.

Dokter Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), Emi Ross menambahkan, semua jemaah menginap di satu hotel yaitu Hotel Manar Al Taqwa Sektor 6 Rawdah nomor 604. 

“Sekitar 50 persen jemaah sakit batuk dan pilek. Tapi tidak sampai rawat inap di RS Saudi. Serangan batuk pilek ini pengaruh cuaca sangat panas,” bebernya. (tyo/ica/eri/van) 

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img