Wednesday, February 19, 2025

Yang Seru di Kabupaten Malang

Jembatan Irigasi Peninggalan Belanda Favorit Pesepeda

Berita Lainnya

Berita Terbaru

SUARA pasir yang gemericik berpadu dengan suara aliran sungai menjadi sebuah akustika di daerah ini. Tak lain Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo. Sebuah bangunan jembatan kokoh berdiri sekaligus menjadi pembendung air dan mengatur aliran irigasi yang dikenal dengan Watu Menyan.

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Nama Watu Menyan mengundang persepsi adanya wewangian khas Kejawen yang biasa digunakan untuk rokok dan sesajen. Namun, sejatinya bukanlah demikian, Jembatan yang ini memperlihatkan aktivitas para penambang pasir yang masih menggunakan peralatan tradisional.

-Advertisement- Pengumuman

Tempat ini menunjukkan potensi wisata alam dan wisata sejarah Kabupaten Malang yang tersebar di pelosok desa. Lokasinya yang mengarah ke Gunung Semeru itu manyajikan keasrian desa.Wilayah bersejarah yang jarang dikunjungi wisatawan ini memang cukup jauh dari jalan utama Poncokusumo.

Para pesepeda dan pemburu spot wisata bisa menjadikan lokasi ini sebagai tempat yang cocok untuk swafoto. Lokasi ini memang menjadi salah satu sumber penambangan pasir sebagai pelengkap pengaspalan jalan yang dibangun penjajah pada masa Daendels.

Lebih dari itu, sebagai perkembangan peradaban kemudian, pasir-pasir di lokasi ini hingga saat ini pun masih ditambang untuk kebutuhan pengerjaan jalan dan pembangunan rumah. Warga kampung memanfaatkan pasir di sungai jika ada kebutuhan mendirikan bangunan berskala kecil. Tetapi dengan batasan tertentu atau secukupnya agar tidak berlebihan dan merusak.

Watu Menyan juga menjadi tempat yang cukup dikeramatkan warga. Tak jarang digunakan sebagai tempat bersemedi. Terutama orang luar desa yang berkunjung. Warga dari luar desa kerap kali meminjam tempat untuk meditasi. Menurut warga, bangunan Jembatan yang sekaligus pengatur irigasi tersebut sangat kokoh sejak zaman dahulu belum ada perubahan.

Bahkan beberapa kali diterjang banjir. Tepatnya jembatan peninggalan Belanda itu diterjang banjir pada tahun 1986 silam. Tetapi bangunannya tetap kokoh dan tidak mengalami kerusakan atau bergeser sama sekali. Bangunan dan suasana sekitarnya yang menyegarkan menjadi potensi wisata alam yang bisa digerakkan.

Saat ini, Watu menyan masih belum terpoles. Pemdes berencana menjadikannya sebagai objek wisata. Tentunya dengan beberapa fasilitas lain yang menunjang kenyamanan berwisata di lokasi nantinya. Saat ini untuk berkunjung ke lokasi Watu Menyan tidak dipungut biaya baik tiket maupun parkir.

Lokasi tersebut diketahui banyak digemari pesepeda dari luar desa. Penghobi Gowes banyak berdatangan untuk merasakan ketenangan dan alam asri yang menyegarkan serta mengagumi konstruksi jembatan lawas yang unik dan kokoh. (tyo/mar)

Ikuti Juga Berita Malang Hari Ini dan Info seputar Arema FC, Arema dan Aremania di Youtube dan Tiktok Kami

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img