MALANG POSCO MEDIA- Keberadaan Jembatan Tlogomas-Saxophone (Tlogosaxo) bakal lebih menggerakan pertumbuhan ekonomi. Terutama di sekitar jembatan tersebut. Yakni Kelurahan Tlogomas, Tunggulwulung dan Tasikmadu.
Dalam dua hingga setahun terakhir tercatat 80 pelaku usaha mendirikan usaha di tiga kelurahan tersebut. Diprediksi pertumbuhan usaha kian menggeliat setelah Jembatan Tlogosaxo mulai difungsikan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker PMPTSP) Kota Malang Siti Mahmudah SE MM mengatakan sesuai catatan pertumbuhan usaha sementara ini bertumbuh di wilayah Kelurahan Tlogomas.
“Di Kelurahan Tlogomas ada 64 usaha. Itu semua sudah ada NIB (Nomor Izin Berusaha),” tegas Mahmudah. Sebagian besar jenis usaha yang berdiri di Tlogomas yakni sebanyak 23 usaha besar. Di antaranya usaha pedagangan obat farmasi, usaha alat medis dan kedokteran, konstruksi hingga interior.
Sisanya usaha mikro. Contohnya pedagang kopi, rumah makan, industri olahan makanan hingga alat komunikasi.
“Untuk dua kawasan lainnya, Tungguwulung dan Tasikmadu jauh lebih sedikit dari Tlogomas. Di Tasikmadu ada 11 usaha sedangkan di Tunggulwulung terdapat lima usaha berdiri setahun terakhir,” tegas Mahdmudah.
Dijelaskannya di kawasan Tasikmadu rata-rata usaha yang berkembang setahun terakhir adalah usaha mikro seperti perdagangan tanaman hias, bahan baku obat tradisional, industri minuman, hingga industri mikro kerupuk.
“Di Tunggulwulung usaha yang berkembang seperti perdagangan eceran barang kerajinan, transportasi, toko kelontong dan jasa boga,” katanya.
Lurah Tunggulwulung Heri Atmadi menyebut hingga kini pihaknya belum mencatat adanya informasi dari developer maupun masyarakat yang menjual lahannya beberapa pekan terakhir ini.
Meski begitu bila menilik beberapa bulan sebelumnya memang sudah ada developer memulai pembangunan di sekitar Jembatan Tlogosaxo.
Heri optimis keberadaan jembatan yang menghubungkan Tlogomas dengan Tunggulwulung dan Tasikmadu itu berdampak positif terhadap warganya. Selain nilai tanah bertambah, yang paling utama bagi Heri adalah pertumbuhan ekonomi warga.
Sementara itu salah satu tokoh masyarakat di RW 5 Kelurahan Tunggulwulung, Mulyono mengatakan di wilayahnya yang berada persis di Jalan Saxophone sisi ujung jembatan itu hingga saat ini belum tampak aktivitas penjualan properti secara signifikan.
Meski begitu ia optimis Jembatan Tlogosaxo beroperasi bisa saja geliat jual beli lahan dan properti melonjak. Tentunya dengan harga tanah yang diprediksi naik hingga dua kali lipat.
“Harga tanah disini pasti ada kenaikan. Tapi sepertinya tidak setinggi di Jalan Soekarno Hatta. Mungkin kira-kira bisa naik dua kali lipat,” tandasnya. (ica/ian/van)