MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Satu persatu fakta dibalik bengisnya James Loodewyk Tomatala alias Jimmy, 61, membunuh dan memutilasi istrinya, Ni Made Sutarni, 55, terungkap. Alasan mengidap penyakit diabetes akut, membuat Jimmy berpikir negatif hingga menumbuhkan rasa cemburu kepada istrinya.
Ia yang dihadirkan penyidik Satreskrim Polresta Malang Kota tak mampu berucap sedikitpun. Didampingi Guntur Putra Abdi Wijaya, SH, penasihat hukumnya, Jimmy justru drop. Kepada penyidik dan penasihat hukumnya, Jimmy hanya mengaku bahwa tindakannya itu dilakukan seolah sedang kesurupan.
Ia yang terindikasi mengidap diabetes sejak usia 40 tahun, membuat kerap berpikiran di luar nalar. Ketakutannya ditinggal sang istri, justru berbuah cemburu buta. “Memang klien kami tidak bisa membuktikan bahwa kecemburuan yang dirasakannya itu benar. Ini hanya analisa, bahwa sang istri ada hubungan spesial dengan orang lain,” ungkap Guntur.
Namun, selama mendampingi tersangka ia menyangkal bahwa perbuatan Jimmy sudah direncanakan. Kresek hitam yang sudah disiapkan, ia sebut hanya sebagai wadah untuk membungkus pisau saja. “Klien kami mengaku aksi sadisnya ini berlatar karena kecemburuan dan emosi yang memuncak,” paparnya.
Di hari kejadian, ia mengatakan memang tidak ada niatan membunuh korban. “Jadi ketika tersangka menjemput korban, memang niat untuk diajak pulang. Tidak ada niatan untuk menghabisi. Karena saat itu ada cekcok, yang membuatnya emosi tak terbendung hingga melakukan perbuatan seperti ini,” tambah Guntur.
Setelah menghabisi nyawa Ni Made Sutarni, Jimmy langsung reflek memotong tubuh korban menjadi 10 bagian. Ia menggunakan pisau dapur hingga parang, untuk bisa memutus bagian tubuh korban satu sama lain. Ia melakukan aksi itu sejak pukul 12.00 dan selesai pukul 18.00. “Setelah itu, korban mulai menyesali perbuatannya,” ujarnya.
Jimmy membersihkan tubuh korban dan meletakkannya di bak. “Semalam setelah kejadian, kliem kami mengaku tidak bisa tidur, dan dihantui sosok korban,” tambah Guntur. Keesokan harinya, penyesalannya itu ia wujudkan dengan menyerahkan diri ke polisi. Ia memberitahu tetangganya, untuk membantu mengangkat bak berisi potongan tubuh korban.
“Kepada kami dan penyidik, tersangka menyampaikan tidak ada niatan sedikitpun untuk membuang tubuh korban. Meskipun sudah terpotong, ia hanya mampu membiarkan potongan tubuh tersebut di dalam bak,” lanjut Guntur. Seperti diberitakan, warga Jalan Serayu Kota Malang heboh Minggu (31/12) pagi.
Salah seorang warga menemukan potongan tubuh yang diketahui bernama Ni Made Sutarni, sudah berada di halaman rumah. Ternyata, perempuan tersebut menjadi korban aksi keji suaminya bernama Jimmy. Ia tega membunuh dan memotong tubuh sang istri menjadi 10 bagian. (rex/mar)