.
Thursday, December 12, 2024

Jo.Dough Optimis di Segmen Artisan Donut

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Hadir di tengah tren pastry di Kota Malang, toko donat Jo.Dough berhasil menarik perhatian pecinta kuliner. Terbukti setelah tiga bulan mendirikan store di Jalan Kawi, Jo.Dough sudah memiliki market tersendiri.

Owner Jo.Dough, Jonathan Agadya mengakui jika di Malang sebenarnya sudah banyak brand donat. Namun ia berani memutuskan untuk terjun di bisnis ini dengan mengambil segmen berbeda yang pasarnya masih belum terisi.

“Produk donat yang saya pilih adalah artisan donut. Bukan sekadar donat dengan isi atau topping, tetapi juga mengunggulkan keindahannya. Segmen market ini belum ada pemainnya. Karena itu saya berani terjun di bidang ini,” ujar Jonathan pada Malang Posco Media, kemarin.

Jo.Dough berawal dari tiga tahun lalu, dengan brand 93 Donat. Jonathan memulai bisnis donat ini untuk mengisi waktu luang di kala pandemi. Hingga akhirnya ia bisa membuat toko di Tawangmangu untuk take away dan online. Kemudahan di akhir Mei Jonathan membuat store sekaligus cafe dengan brand Jo.Dough.

Hingga saat ini ada 19 jenis donat yang dikreasikan oleh Jonathan dengan range harga mulai dari Rp 9 ribu untuk setiap pieces donat yang dijualnya. Beberapa varian menjadi best seller seperti Kesukaan Ayang, Jocowi dan Lucky Orange. Jo.Dough juga menghadirkan varian khusus di moment tertentu, seperti lebaran dan Hari Kemerdekaan RI.

“Untuk lebaran, varian yang kami hadirkan seperti Klepon, Kolak, Es Teler, Doger dan Kurma. Lalu untuk Hari Kemerdekaan RI, kami menghadirkan varian yang sangat unit dengan tema nusantara, yakni Rawon dan Ayam Woku,” sambungnya.

Ke depan, Jonathan sudah memiliki planning untuk mengembangkan brand donatnya ini. Selain menguatkan posisi pasar di Malang, ia berencana ekspansi ke luar kota dengan membidik kota besar seperti Surabaya dan Jakarta.

“Melihat produk dan range harganya, produk ini lebih cocok untuk kota besar. Karena itu, saya berencana mengembangkannya di  Surabaya dan Jakarta sambil tetap menguatkan posisi di Kota Malang sebagai pusatnya,” pungkas alumni SMAK Kosayu ini. (sam/adm/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img