Malang Posco Media – Presiden Indonesia Joko Widodo, mendesak penghentian konflik antara Israel dan Palestina secepatnya agar dapat mencegah lebih banyak korban jiwa dan kerusakan properti.
“Karena eskalasi konflik dapat menimbulkan dampak kemanusiaan yang lebih besar,” kata Presiden Jokowi ketika menyampaikan pernyataan pers terkait situasi terkini konflik Israel-Palestina, yang disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa (10/10).
Presiden Jokowi menambahkan bahwa ia telah menginstruksikan kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan instansi terkait untuk segera mengambil langkah-langkah perlindungan bagi Warga Negara Indonesia yang berada di area yang terdampak konflik.
“Akar konflik tersebut yaitu pendudukan wilayah Palestina oleh Israel, harus segera diselesaikan sesuai parameter yang sudah disepakati PBB,” kata Jokowi.
Kementerian Luar Negeri sedang menyusun rencana kontingensi untuk evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dengan beberapa skenario situasi. Salah satu skenario yang dipertimbangkan adalah evakuasi WNI melalui negara-negara terdekat dengan Palestina, seperti Yordania, Lebanon, dan Mesir.
“Saat ini pemerintah, melalui KBRI Amman, KBRI Beirut, dan KBRI Kairo sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengevakuasi WNI yang berada di wilayah Palestina, khususnya 10 orang WNI yang berada di Jalur Gaza,” kata Juru Bicara Kemlu Lalu Muhamad Iqbal.
Berdasarkan informasi dari Kementerian Luar Negeri, saat ini ada 45 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Palestina. Dari jumlah tersebut, 10 orang berada di Jalur Gaza, yang kini menjadi lokasi utama serangan udara oleh militer Israel.
Selain puluhan WNI tersebut, terdapat sebanyak 230 WNI yang sedang melakukan wisata keagamaan di berbagai titik di Israel dan hingga saat ini tidak ada laporan WNI yang menjadi korban.
Kelompok bersenjata Hamas menyerbu pagar perbatasan Israel-Gaza dari Gaza pada Sabtu (7/10), hingga menewaskan tentara dan warga sipil Israel serta menyandera puluhan orang di daerah kantong Palestina itu.
Israel merespons dengan melancarkan pemboman besar-besaran di Gaza dan kemungkinan dilanjutkan dengan serangan darat ke wilayah yang telah mereka tinggalkan hampir dua dekade lalu setelah 38 tahun diduduki.
Serangan Hamas itu menyebabkan 800 warga Israel tewas dan lebih dari 2.500 orang terluka, sedangkan dari pihak Palestina sudah lebih dari 500 warga tewas dan lebih dari 3.000 orang terluka akibat serangan udara Israel.
Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan saat ini terdapat hampir 74.000 pengungsi yang berada di 64 tempat penampungan UNRWA, dan jumlah tersebut kemungkinan akan meningkat karena penembakan besar-besaran dan serangan udara terus berlanjut termasuk di wilayah-wilayah sipil.(ntr/mpm)