MALANG POSCO MEDIA – Ribuan mahasiswa baru (maba) dari berbagai daerah, telah datang di Kota Malang untuk mulai beraktivitas jelang perkuliahan. Mereka meramaikan kota pendidikan ini. Salah satu yang dilakukan yakni menjalani masa Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) yang telah dimulai pada pekan ini.
Seiring dengan momen tersebut, sejumlah pihak meraup keuntungan secara finansial lantaran menangkap peluang yang ada. Yakni bermunculannya para pedagang dadakan yang menjual berbagai kebutuhan untuk kegiatan PKKMB. Misalnya seperti yang ada di sudut Jalan Ambarawa, di dekat gerbang Universitas Negeri Malang. Para pedagang ini pun tampak diserbu oleh sejumlah mahasiswa baru.
“Ini lengkap. (Jual) kertas asturo, pita, terus karena (mahasiswa baru) disuruh pakai seragam budaya, jadi saya juga jual udeng, blangkon begitu,” sebut Sugeng Hariyadi, salah satu pedagang kepada Malang Posco Media, Selasa (13/8).
Sugeng baru berjualan sejak Selasa pagi kemarin. Rencananya, ia akan berjualan hingga malam, atau sampai rangkaian PKKMB ini selesai. Ia tidak ingin menyia-nyiakan peluang dan kesempatan yang ada.
Dia mengaku bakal menyesuaikan jadwal PKKMB ini demi memaksimalkan penjualannya. Agar dagangannya lengkap, Sugeng pun mengaku ikut mempelajari seluruh tugas yang diberikan oleh kampus. Tidak hanya di UM saja, tapi juga beberapa kampus lain.
“Kalau kita jual begini kan harus tahu seluruh jadwal ospek (PKKMB) di seluruh Kota Malang. Kemarin UB sudah masuk, tapi (tugasnya) cuma bawa bendera saja untuk flashmob-nya,” sebut warga Sumbersari ini.
Khusus di UM, Sugeng mengaku penjualannya cukup laris. Ia memperkirakan Rabu hari ini bisa lebih ramai lagi dibandingkan kemarin. Sebab, hari ini merupakan hari terakhir pengumpulan tugas tersebut.
“Yang ramai (dicari) memang pita sama asturo. Kalau seribu pieces ya dapat. Sehari, ya bisa dapat Rp 1 juta (omzetnya). Selain jual, saya juga (jasa) buatkan tugasnya. Pokoknya saya menyediakan sesuai tugas,” beber Sugeng.
Diketahui, untuk PKKMB di UM bakal menggelar sebuah flashmob menggunakan paper, atau disebut dengan Papermob. Tiap mahasiswa baru diminta membuat sebuah lingkaran berbahan dasar kertas asturo berdiameter 60 senti meter.
Jumlahnya ada 10 warna dan direkatkan menjadi satu. Tugas ini masih merupakan kegiatan Pra PKKMB, sebab PKKMB baru dimulai pada 17 Agustus mendatang.
Salah satu mahasiswa baru, Nur Laila, mengaku antusias melakukan tugas ini. Ia tidak sabar mengikuti PKKMB karena ini merupakan momen berharga baginya.
“Tidak keberatan. Justru saya senang, karena bisa mengerjakan tugas ini sama teman-teman baru. Saya selalu menikmati perjalanan yang saya lakukan, jadi sama sekali tidak memberatkan bagi saya,” tegas mahasiswa baru asal Blitar ini.(ian/van)