MALANG POSCO MEDIA – Arema FC menelan kekalahan telak 0-4 melawan Oxford United di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung, Kamis (10/7) tadi malam. Hasil ini membuat Tim Singo Edan kehilangan gelar Piala Presiden yang diraihnya dalam tiga helatan terakhir.
Tidak hanya kehilangan gelar, anak asuh Marcos Santos ini harus angkat koper. Itu karena menjadi juru kunci klasemen Grup B.
Arema FC kalah dari Tim Liga Indonesia All Star yang finis di posisi 2 dengan 1 poin. Alfarizi dkk kalah agregat gol karena hanya memasukkan dua gol dan kebobolan enam gol (minus 4). Berbanding tiga gol dari Indonesia All Stars karena memasukkan lima gol dan kebobolan delapan gol setelah kalah 3-6 dari Oxford United serta imbang 2-2 lawan Arema FC.
Liga Indonesia All Stars pun akan lanjut dalam laga perebutan juara 3 melawan Dewa United. Sedangkan Oxford United akan berebut gelar Piala Presiden 2025 menghadapi Port FC dari Thailand.
Dalam laga kemarin, Arema FC membuat sejumlah perubahan. Pelatih Marcos Santos memasang tiga center back sekaligus yakni Thales Lira, Odivan Koerich dan Yann Motta. Di depan mereka duet Jayus Hariono dan Julian Guevara, disampingi dua sayap Alfarizi dan Salim Tuharea. Sedangkan sektor serangan diserahkan pada Valdecci, Paulinho dan Dalberto.
Di awal Arema terlihat percaya diri. Mereka mencoba langsung menekan lawan. Upaya tersebut tak membuahkan hasil. Dalam laga yang sempat terhenti sekitar 30 menit sejak menit 4 akibat padamnya lampu stadion tersebut, Arema FC bahkan sudah kebobolan sejak menit 6 lewat Przemyslaw Placheta.
Oxford United terus menggempur pertahanan Arema FC setelah laga berlanjut dan menambah gol di menit 9 lewat Ole Romeny. Jelang turun minum, giliran Leo Snowden menjauhkan Oxford dengan skor 3-0.
Perubahan sedikit terjadi di babak kedua. Arema FC sesekali menyerang. Sayangnya, kedisiplinan permainan Oxford membuat Tim Singo Edan kesulitan menembus sepertiga akhir area lawan.
Oxford malah menambah keunggulan lewat O’donkor di menit 70. Gol ini adalah yang terakhir di laga tersebut dan memastikan kemenangan telak 4-0 tim kasta kedua di Inggris tersebut.
Selepas pertandingan Pelatih Arema FC Marcos Santos mengatakan timnya mengawali laga dengan bagus. Bahkan dia menyebut membuat lawan kaget karena pressing di awal.
“Pas awal main Arema luar biasa dan membuat lawan bingung. Tapi mati lampu membuat kami terganggu. Kami memulai lagi dengan fokus yang kurang dan lawan cepat sekali mencetak dua gol,” katanya.
Menurut dia, setelah dua gol lawan timnya perlahan memperkuat kordinasi dan komunikasi antarlini. Oxford meskipun menguasai laga namun kesulitan menambah gol. Tapi jelang akhir babak pertama, lagi-lagi lawan membobol gawang Lucas Frigeri.
“Kalau dilihat, lawan juga lebih siap (fisikk). Oxford main tgl 6, Arema main tanggal 8 dan 10 kami bertemh. Lawan cukup recovery dan tidak capek,” tambahnya.
Kalah waktu recovery ini membuat timnya juga harus menyiapkan taktikal ekstra. Apalagi, lawan yang dihadapi pun diakuinya sangat apik.
“Jadi harus harus kerja ekstra lagi dengan lawan yang memiliki taktik dan permainan luar biasa. Tapi sekarang kami harus fokus ke depan, kami akan menatap kompetisi,” jelas dia.
Pria asal Brasil ini meminta maaf terutama kepada Aremania yang juga turut hadir di Bandung. Ia sekaligus berterima kasih karena support dari suporter sepanjang laga.
“Kami minta maaf ke Aremania karena kalah 0-4. Tapi saya yakin mereka tahu pemain kami kerja keras sampai akhir. Dukungan Aremania di stadion tadi juga luar biasa,” pungkasnya.
Hasil ini membuat Singo Edan kehilangan gelar juara Piala Presiden dan harus out dari turnamen karena tak juga lolos ke perebutan peringkat 3. (ley/van)