MALANG POSCO MEDIA- Bisnis baking (membuat makanan dengan teknik panggang/dibakar) kini ditekuni Jessica Silviana Prayugo. Tidak hanya fashion, sejak kecil pun Jessica selalu ingin membuat makanan dengan teknik baking sendiri yang bisa dijual dan dinikmati orang lain.
Usaha ini ditekuninya saat lulus program studi di Universitas Ciputra di tahun 2020. Saat itu, semua tahu badai pandemi Covid-19 datang melanda seluruh penjuru Indonesia.
Jessica tidak mau diam diri. Saat semuanya serba online, Jessica mulai mendalami teknik baking secara otodidak. Ia belajar dari video-video tutorial via YouTube dan melihat buku-buku teknik baking.
“Nah di sela-sela itu saya coba masak. Coba baking, salah satunya baking untuk kue-kue kering atau cookies. Kebetulan berhasil dan akhirnya itu jadi produk pertama di usaha saya, Nom-Nom. Saya jual sejak akhir 2020 sampai sekarang secara online,” jelas Jessica.
Tidak hanya cookies, produk bakingnya juga dikembangkan ke produk dan jenis lain. Yakni donat, cake dan bentuk hampers. Semuanya diakui Jessica dibuat dengan tangannya sendiri. Ia mengembangkan usahanya ini di rumah.
Menurutnya perkembangan usaha kuliner di Kota Malang, unik. Persaingan memang menjadi hal yang tidak bisa diabaikan. Kuncinya hanyalah konsistensi.
“Konsisten dengan produk. Dalam segi rasa dan kualitas harus tetap konsistensinya. Agar pembeli atau pelanggan yang tertarik tetap kembali ke kita. Beli lagi. Dan tetap inovasi, buat produk baru yang berbeda dengan lain,” kata dia.
Jessica pun kini tengah bersiap merayakan Perayaan Tahun Baru Imlek. Ia bersama keluarga kerap masak bersama-sama. Kemudian disantap. Sajian yang tidak boleh absen adalah menu-menu mie.
Makan bersama keluarga besar dilakukan di H-1. Di hari H Imlek, ia bersama keluarga pun setelah melakukan “Kiong Hie” (budaya saling mengucapkan selamat) ke orang tua dan juga anggota keluarga lainnya, pemberian angpao juga jadi tradisi.
“Jadi setelah bangun dan bersiap-siap, kita melakukan Kiong Hie, ke orang-orang lebih tua dan seterusnya. Lalu tradisi bagi-bagi angpao,” pungkasnya. (ica/van)