.
Monday, December 16, 2024

Jumat Curhat, Kapolresta Malang Kota Sapa Puluhan Sopir Angkot dan Bagi Bansos

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sentuh hati masyarakat, Polresta Malang Kota menyapa puluhan sopir angkot di Terminal Madyopuro. Agenda bertajuk Jumat Curhat ini diisi dengan sesi diskusi dan membagikan paket bantuan sosial (bansos), Jumat (30/12) pagi.

Setidaknya ada sebanyak 40 paket sembako dan bantuan langsung tunai (BLT) yang disalurkan oleh Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto, beserta jajaran. Paket itu diterima langsung oleh sopir angkot dan pedagang kaki lima (PKL) yang ada di Terminal Madyopuro.

Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto menjelaskan, bahwa agenda ini memang sebenarnya rutin digelar. Namun, untuk sebelumnya agenda ini dibalut dalam program Jumat Berkah yang hanya membagikan saja tanpa diisi dengan agenda khusus.

BERSAMA : Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto usai membagikan puluhan paket bansos bersama sopir angkot dan PKL.

Jumat Curhat ini kemudian mengkolaborasikan antara program Jumat Berkah dan program Komunikasi Anda Dengan Polisi (KANDANI). Selain berbagi masyarakat yang ada di lingkungan tersebut menyampaikan keluh kesahnya selama ini.

“Ada beberapa curhatan, kami mendengar ada keluh kesah naiknya harga BBM, sementara harga tarif belum ada regulasi yang menyesuaikan dari Pemkot Malang. Kemudian juga ada terkait masalah pembuatan SIM. Serta melalui koperasi angkot, nanti akan kami komunikasikan dengan Bapenda dan Samsat terkait pembayaran pajak,” jelasnya.

Para sopir yang mengoperasikan angkot jurusan Madyopuro-Mulyorejo (MM) dan Madyopuro-Karangbesuki (MK), mengeluhkan pendapatan yang semakin merosot tajam. Bahkan dalam sehari mereka hanya mampu mengantongi omset tidak lebih dari 30-50 ribu.

Koordinator sopir angkot jurusan MM, Abdul Rohim mengatakan bahwa keluh kesah yang utama adalah banyak sekali armada yang semakin mengurangi pasar angkot. Mulai dari bus sekolah hingga pariwisata, yang notabene hal ini menarik penumpang yang seharusnya naik angkot menjadi ke armada tersebut.

“Kami di sini sehari itu ongkos satu kali perjalanan pergi-pulang (PP) sekitar Rp 35 ribu, kalau macet bisa sampai Rp 45 ribu. Padahal pendapatan harian itu kadang hanya Rp 20 ribu, 30 ribu, bahkan ada yang sampai nggak dapat sama sekali,” keluhnya.

Saat ini sudah banyak angkot yang dioperasikan oleh pemiliknya sendiri, karena sopir sudah tidak mampu setor lagi. Dari 68 armada MM dan 70 armada MK, tidak lebih dari 50 persen yang aktif.

“Kami berterima kasih kepada Bapak Kapolresta, karena ini kali pertama ada yang hadir di sini. Dan meskipun ke depan nanti seperti apa, kami bisa berkeluh kesah. Setelah 33 tahun saya menjalani profesi ini, akhirnya ada yang hadir di tengah kami,” pungkasnya. (rex/jon)

Ikuti Juga Berita Malang Hari Ini dan Info seputar Arema FC, Arema dan Aremania di Youtube dan Tiktok Kami

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img