Suwaji: Tahun Lalu Hanya Tercapai 80 Persen dari Potensi PBB
MALANG POSCO MEDIA – Perangkat desa Saptorenggo minta perangkatnya mengejar target pendapatan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) yang dikutip dari wilayahnya. Sebab, keberadaan PBB sangat strategis sekali untuk pembangunan di Kabupaten Malang, utamanya di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis.
Hal di atas terungkap dari rapat koordinasi antara Kades Saptorenggo Suwaji dengan 14 perangkat desa Saptorenggo di Balai Desa Saptorenggo Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Selasa pagi.
‘’PBB itu komponen sangat penting untuk pembangunan desa. Mereka (perangkat desa) tidak bayar PBB sendiri. Tetapi, mereka hanya tinggal mengutip (mengambil) saja dari para wajib pajak (WP) di desa ini,’’ tandas Suwaji meyakinkan.

Secara panjang lebar, mantan Sekretaris Desa Saptorenggo ini lantas menjelaskan ihwal kekuatan nominal PBB yang dimiliki desanya. Tahun 2024 lalu, kata Suwaji, pemasukan PBB dari WP desanya hanya masuk 80 persen saja. ‘’Memang tidak jelek. Tapi kami kurang puas hanya dengan hasil itu (80 persen),’’ ucap Suwaji.
Suwaji menyadari, kutipan PBB diwilayahnya tidak mungkin bisa mencapai angka kumulatif sampai 100 persen. Sebab, di desa Saptorenggo banyak terdapat perumahan. Karena itu, target pendapatan PBB tahun 2025 ini, dirinya mentargetkan bisa masuk 90 persen.
‘’Sejak awal kita semua (kades dan perangkat desa) sepakat dan siap bekerja untuk melayani warga desa Saptorenggo. Jika ada perangkat yang kerjanya setengah-setengah ya monggo kami sarankan mundur saja,’’ ungkap Suwaji.

Desa Saptorenggo diketahui memiliki penduduk kurang lebih 13 juta jiwa atau 4.865 Kepala Keluarga (KK). Dari jumlah itu, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Malang menetapkan terbit Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) sebanyak 6.166 lembar.
Potensi pendapatan PBB dari seluruh SPPT PBB tahun 2025 tersebut ditaksir kurang lebih mencapai Rp 337 juta. Jika perangkat desa Saptorenggo sekarang ada 14 orang, maka tiap-tiap orang mendapat jatah mengutip PBB minimal Rp 24 juta per perangkat.
‘’Pokoknya tahun 2025 ini harus naik. Harus bisa mencapai minimal 95 persen dari potensi PBB yang kita miliki. Jika perangkat tidak sanggup bekerja maksimal, ya monggo kami persilakan mundur saja,’’ kata Suwaji dengan menyebutkan dari 14 perangkat desa hanya beberapa saja yang kinerjanya tidak bagus.
Ditambahkan Suwaji, fasilitas kantor yang dimiliki Pemdes Saptorenggo Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, sangat mendukung perangkat desanya untuk bekerja lebih maksimal. Jika ada yang dirasakan masih kurang, dirinya terbuka menerima masukan dari para perangkatnya.
‘’Sekali lagi, kita semua adalah pelayan masyarakat. Kalau muncul masalah atau problem dilapangan, ayo kita pecahkan bersama-sama. Mari bangun kebersamaan antar perangkat. Tujuannya apa? Agar suasana kerja di kantor lebih asyik,’’ pungkas kades yang juga berlatar belakang asli petani ini. (has)