MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Madu Kembang Joyo Sriwijaya Malang sebagai produsen madu terus menjaga keaslian yang diproduksinya. Perusahaan yang sudah berdiri sejak 2004 lalu itu, sudah menghasilkan 18 varian madu dalam kemasan botol berbagai ukuran.
Saat ini Madu Kembang Joyo telah memiliki 305 toko yang tersebar di mall nasional seperti Carefour, Transmart, dan Hypermart di seluruh Indonesia. Mereka juga membuka kemitraan bagi masyarakat yang ingin menjadi reseller. Memiliki 100 pekerja lebih yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk para pengurus peternakan lebah. Harga madu yang ditawarkan mulai puluhan ribu hingga ratusan ribu, tergantung varian dan ukuran.
“Madu identik dengan asli atau palsu, itu yang akan ditanya pertama kali oleh pembeli. Sehingga kami berkomitmen menjaga keaslian madu untuk mendapat kepercayaan pembeli,” kata owner Madu Kembang Joyo Dr Dewi Masitoh kepada Malang Posco Media, kemarin.
Pihaknya memiliki salah satu madu unggulan dengan nama madu standar internasional. Varian ini menjadi yang terlaris karena menerapkan standar kelas dunia.
“Kami punya standar internasional, madu ini kita perlakukan khusus dalam budidaya. Seperti waktu panen madunya disesuaikan standar internasional. Peminatnya paling banyak, kandungan di dalam madunya kalau boleh kita sebut sempurna. Misalnya saja kandungan gula di dalamnya yang seimbang,” ungkapnya.
Dijelaskannya, manfaat madu bagi kesehatan sangat banyak. Salah satunya dapat mengobati diabetes. Madu juga dapat digunakan pengganti gula karena kandungan glukosa dan fluktosanya seimbang. Hal inilah yang sedang dikaji oleh Madu Kembang Joyo untuk membuat gula berbahan madu pilihan mereka.
“Jadi kita ada pembahasan ke arah gula bubuk dari madu. Sebab tentu akan lebih sehat dan alami. Kita sedang memproses itu, cooming soon ya,” lanjutnya.
Madu Kembang Joyo Sriwijaya Malang ini berbeda dengan perusahaan madu lainnya. Selain telah berpengalaman hampir 20 tahun, mereka juga telah berbentuk sebagai PT yang mengerjakan tahapan-tahapan secara mandiri.
“Kita ada dari hulu ke hilir. Maksudnya dari proses budidaya lebah, bahkan mulai birding, proses pengolahan madu, dan pemasarannya langsung kami lakukan dalam satu perusahaan. Sehingga kami lebih mudah dalam kontrol kualitas maupun inovasi-inovasi baru,” terangnya.
Menurut Dewi, mempertahankan keaslian madu menjadi kunci usahanya tetap eksis hingga saat ini. Dirinya memiliki peternakan lebah di Malang dan luar kota, bahkan luar Jawa. Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan madu pilihan dengan kualitas terjamin.
“Jadi untuk lebah itu membutuhkan nektar bunga, sedangkan bunga itu tidak selalu tumbuh di satu tempat. Oleh karena itu kita juga melakukan pemindahan koloni lebah dari satu tempat ke tempat lain untuk mendapatkan madu berkualitas terbaik untuk pelanggan kami. Inilah proses alami yang sedang kita jaga,” tandasnya. (mp2/aim)