MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang terus membahas kajian pelaksanaan manajemen rekayasa lalu lintas (reka lalin) di kawasan Kecamatan Kedungkandang. Hal ini dilakukan mengingat kondisi kepadatan lalin disana yang kian menjadi perhatian.
Kadishub Kota Malang Widjaja Saleh Putra menjelaskan, tidak hanya di pusat kota saja, manajemen rekayasa lalu lintas di Kota Malang dalam skala besar juga akan diarahkan ke kawasan pinggir. Khususnya wilayah Kedungkandang karena menjadi salah satu pintu keluar-masuk akses tol.
“Kita kaji itu, sebenarnya semua wilayah akan kita kaji. Tapi jelas ada skala-skala prioritasnya. Salah satu yang dikaji di kawasan Kedungkandang. Kita tahu sendiri wilayah itu jadi pintu keluar dan masuk kendaraan berat untuk akses tol (Tol Pandaan-Malang via Madyopuro,red),” tegas Jaya, sapaan akrabnya, kepada Malang Posco Media.
Ditambahkan, wilayah padat kendaraan yang kerap menjadi simpul macet di kawasan Kedungkandang dipetakan dengan ditail. Untuk segera dikaji metode manajemen rekayasa lalin apa yang dibutuhkan.
Beberapa wilayah jalan yang kerap macet di wilayah Kedungkandang diantaranya kawasan simpang Jl Ranugrati, simpang Jembatan Kedungkandang (arah Jl Muharto dan arah Jl Mayjen Sungkono,red), kemudian kawasan Polehan-Muharto dan lainnya.“Kenapa rekayasa lalin? Karena kita misal untuk nambah jaringan jalan baru sudah susah. Lahan terbatas. Jadi salah satu metode kita lakukan manajemen reka lalin,” tegas Jaya.
Rekayasa lalin yang dimaksud bisa berupa pengalihan arus, penerapan satu arah, dua arah dan sebagainya. Hal ini akan menjadi bahasan dalam kajian. Saat ini Dishub Kota Malang sudah mulai melakukan tahap tender untuk mencari konsultan jasa kajian manajemen dan reka lalin tersebut. Ini pun merogoh anggaran APBD Kota Malang Tahun 2023 sebesar Rp 65 juta.
Diharapkan kajian ini dapat mengungkap seluruh kondisi riil dengan data statistik detail mengenai kondisi lalin di seluruh wilayah Kedungkandang. Sehingga dapat dijadikan dasar pedoman tindak lanjut manajemen reka lalin disana untuk menekan angka kepadatan dan kemacetan. (ica/nug)