spot_img
Sunday, January 5, 2025
spot_img

Kaleidoskop 2024, Drama Lepas Degradasi, Musim Baru Mau Mengaum Lagi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – 2024 menjadi momen penuh rasa bagi Arema FC. Rasa manis asam asin harus dirasakan. Momen takut, down, berusaha bangkit, lega, hingga momen penuh tawa di tahun ini. Tim Singo Edan yang mencoba menstabilkan kondisi tim dari berbagai sektor, bahkan nyaris hilang dari kasta tertinggi sepak bola Indonesia sebelum dipastikan selamat dari degradasi dan bisa menjalani musim 2024/2025 tetap di Liga 1.

Arema FC masih menjadi tim musafir di musim tersebut. Bali menjadi pilihan sepanjang musim, yang tentu saja membutuhkan tenaga ekstra bagi seluruh skuad untuk berjuang lepas dari zona merah.

Januari- Maret
Masih Bergulat di Zona Merah
Arema FC mengawali tahun dengan posisi genting. Di kompetisi Liga 1 2023/2024, Tim Singo Edan berada di zona merah. Padahal, kompetisi menyisakan 11 pertandingan saja begitu berlanjut di bulan Februari. Akan tetapi, Pelatih Fernando Valente kala itu percaya diri. Keberhasilannya mengangkat tim dari dasar klasemen membuat pria asal Portugal itu yakin bisa terus membawa Arema FC naik dan lepas dari ancaman zona degradasi.

“Usai libur kami rasa kondisi pemain lebih fresh dan kami yakin kondisinya lebih baik,” tutur Valente kala itu.

Di bulan Februari Valente justru dipecat.
Fakta setelah liburan justru membuat Arema FC kembali tidak stabil. Tak kunjung naik di klasemen, pelatih Fernando Valente dipecat pada 9 Februari setelah kekalahan telak dari PSIS semarang. Arema FC harus berpacu dengan waktu, dengan sisa match yang menipis dan menunjuk Widodo Cahyono Putro. Keberhasilan pria yang akrab disapa WCP membawa Deltras Sidoarjo ke 12 besar Liga 2 menjadi pertimbangan, selain tim terdesak membutuhkan penyegaran untuk meningkatkan posisi.

“Di situasi seperti ini manajemen harus bergerak cepat, pilihan akhirnya jatuh pada Widodo Cahyono Putro yang akan memimpin tim,” ungkap manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas.

Pelatih yang akrab disapa WCP ini juga membawa pelatih kiper Agung Prasetyo sebagai asistennya di Arema FC.
Awal Maret di tangan Widodo Cahyono Putro, Arema FC mencatatkan tiga kemenangan beruntun. Sayangnya, setelah laga 1 Maret, dan keluar dari zona merah, kemenangan Alfarizi dkk terhenti. Arema FC imbang lawan Bhayangkara FC dan ditumbangkan Persebaya dalam derbi Jatim.

April- Juni
Turun Naik Penuh Drama/
Bulan penting dan tak terlupakan bagi Singo Edan adalah April 2024. Arema FC kalah telak 1-4 dari PSS. Posisi mereka pun kembali ke zona merah dan semakin terancam degradasi. Namun setelah itu, secara mengejutkan Arema Menang atas tuan rumah Borneo FC di kandang lawan. Padahal, Pesut Etam adalah tim juara di regular series dan tengah memimpin klasemen. Selain itu, Arema FC melanjutkan dengan kemenangan 3-2 atas PSM.

30 April menjadi momen menegangkan. Arema FC away ke markas Madura United. Poin mesti didapatkan, bila ingin selamat. Bila kalah, Rans Nusantara yang akan selamat asalkan menang. Sehingga, seri saja masih mengancam karena kalah head to head. Selain itu, Arema FC bersaing dengan PSS dan Persita.

Ketika skor 0-0 di markas Madura United jadi hasil akhir, penggawa Arema FC belum bisa tenang. Mereka menunggu hasil akhir laga lainnya. Di sisi selatan atau di depan bench Madura United, lawan bereuforia karena lolos ke Championship Series, di bench utara pemain Arema FC tegang. Begitu di stadion lain laga berakhir, pemain akhirnya lega dan sujud syukur.
“Kami rasa momen dramatis tidak hanya hari ini, karena kami terus berjuang dan berjuang. Meski kita memang harus menghadapi pertandingan terakhir untuk bisa memastikan lolos dari zona degradasi,” kata Wiebie,

Usai selamat degradasi, Arema FC bergerak cepat. Target Singo Edan, ‘Mau Mengaum Lagi’. Arema FC pun start musim 2024/2025 lebih awal. Dibuka dengan kerja sama bareng apparel Etams pada 18 Mei, tim tersebut menargetkan akhir Mei mendapatkan head coach anyar.
Belajar dari pengalaman di Liga 1 2023/2024 yang membuat Arema FC hampir terdegradasi dan downgrade prestasi, kini manajemen klub mau fokus dalam membenahi tim agar lebih profesional.

“Masing-masing tim punya fokus dan fokus yang dilakukan tim ini mau lebih profesional, lebih oke, ngotot dan kami mau namanya Arema FC itu ‘mengaum ‘lagi,” tegasnya.

Mulai Perburuan Pemain untuk 2024/2025 dimulai Juni. Saat tim lain masih santai, Arema mengumumkan sejumlah rekrutan. Diawali dengan enam pemain lokal, yakni Salim Tuharea, Iksan Lestaluhu, Andrian Casvari, Bayu Setiawan, Anwar Rifai dan Daffa Fahish sembari menunggu pengumuman pelatih kepala. (bersambung/ ley)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img