MALANG POSCO MEDIA – Pakar Kriminologi Universitas Brawijaya, Dr. Prija Djatmika, S.H., M.Si., memprediksi angka kejahatan di Indonesia pada 2025 akan meningkat baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Hal ini dipengaruhi oleh tekanan ekonomi dan psikologis yang semakin berat, termasuk dampak dari kenaikan tarif PPN sebesar 12 persen.
“Angka kejahatan di 2025 kemungkinan akan semakin besar, baik secara kuantitas maupun kualitas. Beban psikologis dan tekanan ekonomi yang berat menjadi pemicu utamanya,” ujar Dr. Prija dalam wawancara, Selasa (26/12) kemarin.
Menurutnya, kasus yang dominan di 2024 adalah tindak pidana korupsi, pembunuhan, dan kekerasan seksual. Beberapa contoh kasus level nasional yang mencuat di antaranya korupsi Rp 371 triliun, hakim yang terlibat korupsi dalam kasus Ronald Tannur, hingga aksi oknum anggota polisi menembak mati pelajar hingga rekannya sendiri.
Sementara di Kota Malang berbagai kasus seperti mutilasi di Jalan Serayu di momen pergantian tahun 2023-2024, terungkapnya kasus mutilasi Dukun Pijat Sawojajar, pabrik atau clandestine lab Narkoba di Jalan Bukit Barisan yang menjadi pabrik Narkoba terbesar di Indonesia, serta ratusan klilogram ganja dari jaringan antardaerah yang berhasil diungkap pihak kepolisian.
Dr. Prija menyoroti bahwa penyebab utama kejahatan di level aparat adalah penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power), dan secara umum dominasi penyebabnya pada masalah psikologis, serta tekanan ekonomi.
“Penyebab utama persoalan adalah masalah psikologis seperti stres, cemburu, dan sebagainya, serta tekanan ekonomi. Faktor-faktor ini membuat banyak orang tidak mampu mengatasi tekanan yang berat,” jelasnya.
Untuk menekan angka kejahatan, ia mengusulkan beberapa langkah antisipasi, seperti memperkuat pendidikan, mencegah PHK massal, meningkatkan patroli aparat, dan mempermudah akses layanan psikologis. Aparat penegak hukum juga diimbau menjaga kesehatan jasmani, rohani, dan psikologi agar tidak terlibat penyalahgunaan wewenang.
“Aparat yang melanggar hukum dapat merusak kepercayaan masyarakat. Kalau aparat bertindak jahat, masyarakat bisa berpikir mereka juga bisa melakukannya. Hal ini berbahaya karena Indonesia masih menganut budaya paternalistik,” tambah Dr. Prija.
Dr. Prija mengajak semua pihak untuk bersama-sama mencegah peningkatan angka kejahatan di tahun mendatang. “Kejahatan bukan hanya tugas aparat penegak hukum, tetapi tanggung jawab bersama,” tegasnya. (rex/aim)
Kasus Kriminalitas Menonjol 2024
Januari 2024
1. Mutilasi di Jalan Serayu (Pergantian Tahun 2023-2024) dengan pelaku James Loodewyk Tomatala alias Jimmy
2. Terungkapnya pembunuhan dan mutilasi Dukun Lintrik dan Pijat Sawojajar dengan pelaku Abdul Rahman
April 2024
- Penganiayaan anak Selengram Aghnia Punjabi oleh baby sitter dengan pelaku Indah
Mei 2024
- Terungkapnya pelaku Pembunuhan Mahasiswa UM Kos di Jalan Sumbersari 2022 dengan pelaku Hisyam Akbar Pahlevi alias Zombi
Juni 2024
- Anak tercebur di kolam Mie Gacoan Jalan Ciliwung
Juli 2024
1. Pabrik Narkoba atau Clandestine Lab Jalan Bukit Barisan Kota Malang terbesar di Indonesia dibongkar Bareskrim Polri
Desember 2024
1. Pengungkapan kasus peredaran Ganja antardaerag dengan menyita barang bukti total seberar 166,58 kilogram oleh Satresnarkoba Polresta Malang Kota