MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Agenda tahunan yakni Kampung Cempluk Festival kembali digelar warga Desa Kalisongo, Kecamatan Dau. Di sepanjang jalan Dusun Sumberejo, Desa Kalisongo, ditempati stan bertema tempo dulu dan modern yang terbagi di dua sisi panggung. Mereka menyajikan beragam makanan tradisional.
Pengunjung bisa menikmati dengan harga terjangkau sembari menyaksikan berbagai gelaran seni dan budaya. Festival ini juga melibatkan volunteer seniman dari mancanegara. Mereka berasal dari mahasiswa internasional Universitas Brawijaya dan sejumlah pelancong. Tak kurang seribu orang, diprediksi memadati Kampung Cempluk Festival, setiap hari.
Ketua Panitia Pelaksana Kampung Cempluk 12 Kalisongo Dau, Alzam Darma menuturkan, festival kali ini adalah yang ke-12. “Kalau tahun sebelumnya, terpaksa dilakukan secara online namun tetap memperhatikan esensi seni budaya yang diangkat. Kalau sekarang, diharapkan mampu memikat perhatian dan membangkitkan ekonomi rakyat,” urainya.
“Tema kali ini Urip Iku Urup. Menjadi tahun kaderisasi, sekaligus menandai kebangkitan masyarakat setelah pandemic Covid – 19. Sekarang untuk seluruh panitia, diambil dari karang taruna dan muda – mudi desa,” jelas Alzam, sapaannya. Setiap harinya, kata Alzam, Kampung Cempluk menghadirkan tajuk yang berbeda.
Mulai dari cempluk berbunyi yang berarti festival musik, cempluk bergerak atau tarian, cempluk bernyanyi dan lain sebagainya hingga penutupan nantinya. Pada hari pertama memang ditandai dengan pawai budaya sebagai gelaran simbolis. Sedangkan bazzar stan tetap ada seoanjang sepekan festival.
Dibuka dengan pawai budaya, kegiatan ini diikuti warga dari 14 RT. Mereka masing – masing memamerkan kepawaiannya dalam berbusana dan menari. Ada yang memakai budaya adat Bali, Minang, Madura, Malangan, hingga berbagai kesenian Jaranan. Dia menyebutkan, Kampung Cempluk Festival ini merupakan ruang apresiasi bagi berbagai komunitas kesenian. (tyo/mar)
