.
Sunday, December 15, 2024

Tiket Masuk Rp 10 Ribu, Jadi Ikon Wisata Tematik Tersendiri

Kampung Sakura Desa Sidomulyo Miliki Paket Wisata Lengkap Ala Jepang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, BATU – Kampung Sakura Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu resmi dilaunching, Minggu (21/1) pagi. Launching dilakukan secara simbolis oleh Pj Walikota Batu, Aries Agung Paewai dan Perwakilan dari Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, Nakagome Kota.

Aries menyampaikan Kampung Sakura akan dikembangkan lebih lanjut dalam bentuk kerjasama sister city dengan wilayah di Jepang. Ia berharap masyarakat Jepang dapat berkunjung di Kampung Sakura. Juga masyarakat Indonesia.

“Yang ingin ke Jepang tidak perlu jauh-jauh datang ke Jepang. Karena ada Kampung Sakura yang ada di Kota Wisata Batu,” ujarnya.

Untuk itu, ia menyambut baik inisiasi, kolaborasi, dan inovasi warga Desa Sidomulyo untuk mengembangkan desa sebagai objek wisata. Ke depannya, warga direncanakan dikirim untuk mempelajari tempat wisata di Jepang. Untuk kemudian dapat diimplementasikan di Desa Sidomulyo Kecamatan Batu Kota Batu.

“Nanti saya minta Kepala OPD Dinas Pariwisata untuk menyusun program warga Desa Sidomulyo ini bisa kami kirim ke Jepang,” imbuhnya.

Dilanjutkan Pj Aries, setiap kelurahan dan desa yang ada di Kota Batu memiliki ikonik wisata tematik tersendiri. Hal ini akan dikembangkan kembali. Guna pengunjung dapat datang dan tidak pernah bosan ke Kota Wisata Batu.

“Setelah ini, kami angkat tempat wisata yang ada di Beji, Junrejo memiliki khas tersendiri. Mari kita jaga ciri khas wisata Kota Batu,” tandasnya.

Dalam kegiatan launching, hadir Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim, Evy Afianasari. Pada kesempatan itu Evy menyatakan bila Kota Wisata Batu paling banyak memiliki desa wisata.

“Kampung Sakura ini perwujudan desa wisata. Desa wisata di Jatim ada 596. Yang terbanyak ada di Kota Batu dan paling banyak berkembang,” paparnya sembari mengatakan, ini adalah bukti Pemerintah Kota Batu mendukung desa wisata untuk pertumbuhan ekonomi masyarakatnya.

Bunga menjadi potensi yang ada di Desa Sidomulyo, lanjut Evy, menarik pengunjung terutama dari luar Kota Batu berdatangan. Ia juga berharap kepada masyarakat agar tidak melupakan kebudayaan lokal dengan adanya Kampung Sakura ala Jepang tersebut.

“Meskipun di sini Kampung Sakura mungkin bisa dibalut dengan Jawanya dan juga pesan saya selalu jaga lingkungan dari sampah,” imbuh Evy.

Kadis Pariwisata (Dispar) Kota Batu, Arief As Siddiq mengatakan di Kampung Sakura Desa Sidomulyo wisatawan nantinya disambut dengan tarian Jepang. Pengunjung juga dapat menikmati makanan khas Jepang dan mengenakan pakaian, seperti Kimono. “Semua ini akan berdampak pada pemberdayaan masyarakat, ujarnya.

Kendati demikian, Kampung Sakura akan terus dikembangkan untuk dapat bekerjasama dengan Jepang terkait pertukaran kebudayaan. “Kami akan bekerjasama dengan Jepang nantinya apa-apa yang perlu dilanjutkan. Ini juga dapat dikembangkan menjadi kerjasama pertukaran kebudayaan yang sama-sama menguntungkan. Ini sangat perlu dilakukan,” imbuh Arief.

Sementara itu, Vice Consult Bidang Informasi, pendidikan, dan Kebudayaan Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, Nakagome Kota memaparkan, bunga Sakura memiliki aspek tradisional untuk kehidupan sehari-hari. Biasanya, kata dia, awal musim semi masyarakat Jepang menikmati pemandangan bunga sakura sambil makan siang dan berbincang-bincang.

“Dan juga di bawah pohon sakura orang Jepang menyelenggarakan penerimaan siswa dan pegawai kantor baru. Karena itu bunga sakura sebagai simbol pertemuan teman baru,” paparnya. Dengan adanya Kampung Sakura Desa Sidomulyo Kota Batu, ia berharap dapat menciptakan masyarakat selalu bersama, dekat, dan semakin memperkuat kultur antar masyarakat.

“Fungsi Konsulat untuk menghubungkan masyarakat Jepang dengan Indonesia dari berbagai aspek salah satunya kebudayaan. Adanya Kampung Sakura ini sebagai pondasi ke depannya untuk berperan memberikan manfaat secara langsung kepada masyarakat Kota Batu dan Jepang,” tambahnya.

Ketua Panitia Kampung Sakura, Abdul Rokhim menjelaskan pengunjung dapat menikmati seluruh area kampung Sakura dengan membeli tiket masuk per orang Rp 10 ribu. Di dalamnya nanti terdapat beberapa paket seperti paket edukasi bahasa Jepang Rp 15 ribu per orang. Sedangkan paket sewa pakaian Jepang, Kimono dan Yukata Rp 25 ribu per orang. Ada juga paket sewa tempat acara Rp 50 ribu per jam dan tempat karaoke Rp 25 per jam.

“Total ada 72 pakaian. Ada untuk anak-anak dan dewasa. Laki-laki maupun perempuan ada. Sedangkan untuk paket kuliner seperti Snack khas Kampung Sakura Rp 10 ribu per orang. Makan dan minum Rp 35 ribu per orang. Kuliner ini makanan khas Jepang, seperti Sushi,” beber Rokhim. Kampung Sakura seluas satu RT tersebut dapat dikunjungi kapan saja. Pengunjung dapat menikmati suasana malam dengan spot yang setiap saat tersedia.

“Ada tiga titik tempat spot foto ada juga ornamen-ornamen. Di pertama ada gazebo yang ke dua lebih nuansa yang tradisional yang ke tiga ada jembatan kolam,” tandas pria yang juga konseptor Kampung Sakura ini. (adv/den/eri/nug)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img