.
Thursday, December 12, 2024

Kampung Warna Warni; Jadi Tempat Studi Tiru dari Bali, Komitmen Masyarakat Diapresiasi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media-Selain kunjungan personal, Kampung Warna Warni Jodipan juga sering kedatangan rombongan. Bahkan beberapa hari lalu, ada rombongan dari Bali yang melakukan studi tiru di Kampung Warna Warni. Para pelaku wisata dari Kabupaten Jembrana Bali yang berjumlah 43 orang lebih, diterima Lurah Jodipan dan pengelola wisata Kampung Warna Warni, Kamis (26/10).  

“Tujuan kami mengajak kepala lingkungan se Kabupaten Jembrana, ada 43 orang didampingi Lurah dan Camat, tujuannya adalah di Jembrana, Bapak Bupati sedang menyiapakan bagaimana Jembrana itu mencapai tahun keemasan padai tahun 2026, lingkungan lingkungan dan lurah di Jembrana harus mempersapkan diri,” ungkap I Wayan Andy Suka Ajasmara, ketua rombongan dari Jembrana.

“Tentunya mendukung pencapaian Jembrana emas 2026, di masing-masing wilayah punya potensi ekonomi yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan, kami ajak mereka ke Kampung Warna Warni untuk belajar, sehingga mereka mendapatkan suatu ilmu, mereka jadi inisiator untuk melakukan perubahan di lingkungan masing-masing,” lanjutnya.  

Menuju Jembrana emas, mereka memilih Kota Malang, lantaran sudah mengatahui Kampung Warna Warni Jodipan sudah terkenal.  Harapannya, rombongan dari Jembrana tersebut mendapatkan insiprasi dari Kampung Warna Warna, khususnya dalam pengelolaan wisatanya. Sehingga diharapkan bisa mengubah lingkungan mereka lebih baik, sesuai visi misi Bupati Jembrana.

“Kampung Warna Warni ini luar biasa, melihat apa yang sudah dilakukan, dalam pemberdayaan masyarakat, tokoh-tokohnya dan pentingnya komitmen masyarakat yang mau berubah, karena ini awalnya kampung kumuh, sekarang menjadi warna warni. Sebuah semangat dan komitmen untuk merubah paradigma, sehingga  ekonomi masyarakat berputar, dengan banyaknya kunjungan,” sebut Wayan Andy memberi apresiasi.  

Hadirnya studi tiru dari Bali ini sempat membuat Lurah Jodipan, Widya Dwi Wicana S,AP., kaget. Lantaran kampung pinggir Sungai Brantas ini jadi tempat belajar dalam pengelolaan wisata kampung. Meski Widya Dwi menyadari, namanya pelaku pemberdayaan masyarakat itu memang harus banyak referensip untuk penggalian potensi lebih maksimal.

“Kunjungan dari Jembrana ini diikuti 5 camat, 10 lurah dan kepala lingkungan sekitar 45 orang, ada 2 kepala dinas. Intinya mereka ingin ATM, amati tiru modifikasi, untuk diterapkan di daerahnya tentang pengelolaan potensi wisata, tanpa meninggalkan kearifan lokal, tetap jaga kebersihan dan keguyuban. Kelurahan Jodipan berterimakasih atas kunjungan mereka. Ya pada dasarnya juga sedikit kaget, kenapa kok milih warna warni,” sebut Widya Dwi Wicana. (bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img