MALANG POSCO MEDIA – Kabar gembira bagi para fresh graduate. Pemerintah meluncurkan program akselerasi yang memberi kesempatan magang bagi 20 ribu lulusan baru untuk mencari pengalaman kerja. Program ini sekaligus membuka peluang rekrutmen setelah masa magang selesai. Program ini sangat menarik karena Kota Malang memiliki lebih dari 60 kampus baik negeri maupun swasta.
Yang menarik, uang saku yang diberikan setara Upah Minimum Provinsi (UMP), rata-rata Rp 3,3 juta per bulan. Durasi magang ditetapkan selama enam bulan, dimulai pada kuartal IV 2025. Program ini merupakan bagian dari Paket Kebijakan Ekonomi 2025 dan melibatkan pemerintah pusat, daerah, kampus, serta sektor industri untuk menempatkan peserta magang sesuai standar industri.
Direktur Direktorat Kemahasiswaan Universitas Brawijaya (UB), Dr. Sujarwo, S.P., M.P., mengatakan program ini sangat strategis. Karena akan menguatkan kesiapan dari SDM untuk terjun langsung ke dunia kerja.
“Menguatkan itu artinya semakin lebih siap untuk ke dunia kerja. Nilai strategisnya menguatkan matching antara lulusan perguruan tinggi dengan dunia kerja,” katanya.
Perguruan tinggi dan industri akan menjadi mediator untuk implementasi program ini. Perguruan tinggi dapat memagangkan alumninya ke perusahaan dengan bantuan dana APBN. Magang bagi fresh graduate akan membuat kenal lebih cepat dengan job market.
Selanjutnya, kata Sujarwo, bagi institusi ini akan menguatkan building and match. Dia juga menilai dalam perspektif makro di bidang perekonomian, bahwa pemerintah punya ekspektasi untuk pertumbuhan ekonomi.
Dari uang saku yang diperoleh peserta magang akan menjadi income bagi mereka. Itu artinya pengangguran berkurang. Dan di sisi lain akan meningkatkan daya konsumsi. Sehingga barang-barang yang ada di perekonomian bisa terbeli. “Maka dampaknya sektor produksi juga akan naik. Nah, itu menjadi ekspektasi pemerintah,” ungkapnya.
Menurut Sujarwo, program ini menjadi stimulasi yang harapannya nanti bisa menjadi multiplayer effect. Hanya saja perlu ada kejelasan mekanisme penyelenggaraan magang fresh graduate itu sendiri. “Termasuk petunjuk pelaksanaannya, sehingga semuanya bisa berjalan dengan baik. Penggunaan dana juga akuntabel. Jangan sampai kemudian ada masalah,” tambahnya.
Dia menuturkan, perguruan tinggi sangat siap untuk menerima program ini. Apalagi hampir di setiap kampus sudah ada Direktorat Pengembangan Karir dan Alumni (DPKA). Termasuk UB. Direktorat ini memiliki data industri pengguna lulusan.
Dengan adanya program ini tentu kemudian akan semakin kuat program link and match antara perguruan tinggi dan dunia industri. “Insya Allah kalau Universitas Brawijaya sangat siap. Kami menyambut dengan baik program ini,” kata dia.
Hal yang sama disampaikan Wakil Rektor 3 Universitas Islam Malang (Unisma) Dr. Muhammad Yunus, M.Pd. Dia mengungkapkan program magang bagi fresh graduate yang diluncurkan Menko Perekonomian penting untuk menjadi bridging antara dunia pendidikan tinggi dengan kebutuhan nyata di dunia industri. Artinya ini akan semakin memperkuat link and match antara dunia kerja dengan pendidikan tinggi.
Menurutnya, program magang ini mengandung semangat dan sinergi dengan program Kampus Berdampak.
“Program ini akan menjawab kebutuhan masyarakat. Sehingga dengan adanya magang akan memberikan kontribusi nyata terhadap bagaimana mahasiswa itu mestinya bisa berbuat untuk dirinya dan juga untuk negaranya,” ungkapnya.
Unisma sendiri sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) juga menyambut baik program pemerintah ini. Apalagi magang yang melibatkan dunia industri sudah bukan program baru di Unisma. Kampus ini memiliki internship program. Program pemagangan baik yang sifatnya mandiri dari kampus ataupun yang sifatnya undangan dari dunia industri.
“Kami sudah berkolaborasi dengan banyak mitra industri. Seperti mitra perbankan, pertanian, peternakan maupun lembaga pendidikan. Jadi intinya kami siap dan menyambut baik program magang fresh graduate ini,” tandasnya.
Seperti yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, tujuan dari program magang fresh graduate untuk memberikan pengalaman kerja dan keterampilan sesuai standar industri kepada lulusan baru, serta mendorong penyerapan tenaga kerja. Upaya pertamanya menjodohkan lulusan dengan industri dan meningkatkan peluang mereka direkrut setelah masa magang berakhir. Adapun kriteria peserta magang ini merupakan lulusan perguruan tinggi (S1 atau D3). Masa kelulusan maksimal satu tahun. Tidak ada batasan usia. Peserta belum memiliki pengalaman kerja profesional yang signifikan. Nantinya, peserta akan ditempatkan sesuai dengan minat dan keterampilan mereka di berbagai sektor industri. (imm/aim)