MALANG POSCO MEDIA, MALANG-Rencana pembangunan kampus di Kabupaten Malang segera terwujud. Lahan seluas 30 hektare di Kecamatan Kepanjen telah diserahkan asetnya oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang kepada Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) untuk pembangunan gedung perkuliahan Universitas Brawijaya (UB). Rencananya tahun ini sudah dimulai proses pembangunan.
Hal tersebut dibenarkan Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Wahyu Hidayat saat dikonfirmasi, Minggu (24/7). MoU pendirian gedung tersebut sudah dilakukan kedua pihak (Pemkab dan Kemendikbud-Ristek) di Jakarta belum lama ini. Yang selanjutnya, direncanakan akan diserahterimakan ke UB oleh Kemendikbud-Ristek.
“MoU nya sudah ditandatangani, jadi nanti aset sudah diserahkan, luasnya 30 hektare di Kepanjen. Sudah diterima dan sudah ditandatangani,” ujar Wahyu, Minggu (24/7/2022) siang.
Selain UB, Universitas Islam Negeri (UIN) saat ini juga tengah berproses untuk menjalin kesepakatan kerja sama. Yang rencananya juga akan membangun bangunan kampusnya di wilayah Turen. Informasi yang dihimpun, akan ada lahan seluas 15 hektar yang akan digunakan untuk membangun Kampus UIN.
“Saat ini yang sedang berproses adalah UIN di Turen. Sebentar lagi akan ada MoU antara Pemkab Malang dengan Kementerian Agama (Kemenag),” imbuh Wahyu.
Sementara itu, setelah diserahterimakan, nantinya Pemkab Malang juga akan terus memantau progres pengembangan kampus tersebut. Mulai dari pembangunan hingga dimulainya aktifitas perkuliahan.
Mantan Camat Tajinan itu mengatakan bahwa di dalam perjanjiannya, Pemkab Malang juga punya kewenangan untuk memantau progresnya. Setelah MoU, kata Wahyu, pembangunan akan segera dimulai. Progres pembangunannya diawasi berkala.
“Kampus UB nanti tahun pertama akan membangun beberapa bangunan perkuliahan, ada tiga fakultas dan akan ada lab yang bakal disegerakan disana,” jelas Wahyu. Soal Fakultas apa saja dirinya belum menjelaskan secara gamblang.
Wahyu menyebut, pembangunan ditargetkan akan dimulai pada tahun ini. Hal tersebut juga tercantum di dalam program yang disampaikan oleh pihak perguruan tinggi (PT) saat akan menerima hibah berupa aset lahan teraebut.
“Target adanya aktifitas perkuliahan juga akan dipantau pemkab malang. Jadi saat mereka akan menerima hibah, kita tanya apa program jangka pendek dan jangka panjang,” kata Wahyu.
Dengan begitu, nantinya diproyeksikan akan ada sekitar 5.000 mahasiswa yang bakal melakukan aktifitas perkuliahan di Kepanjen. Pihaknya berharap hal itu bisa diikuti tumbuhnya perekenomian masyarakat sekitar.
“Dengan hal tersebut nantinya akan ada multiple effect. Jadi masyarakat, terutama yang bersentuhan langsung akan melakukan penyesuaian untuk mengimbangi. Jadi akan ada kos-kosan, perdagangan, jasa jadi ekonomi masyarakat akan berkembang,” tukasnya. (tyo/ggs)