MALANG POSCO MEDIA, KEPANJEN – Stadion Kanjuruhan Kepanjen kini memiliki icon baru. Patung kepala singa dengan mahkota, berada tepat di belakang gerbang masuk menuju area stadion. Patung tersebut dikerjakan oleh 30 seniman di Yogyakarta, diboyong ke Malang dan mulai dipasang jelang laga Arema FC melawan PSIS Semarang, Sabtu (30/7) kemarin.
Di tengah berdatangannya Aremania ke Stadion Kanjuruhan, sebanyak delapan pekerja mengebut pemasangan patung tersebut. Seniman patung asal Yogyakarta yakni Timbul Raharjo hadir untuk memantau progres pengerjaan pemasangan patung.
Menurut dia patung kepala singa tersebut dibuat berdasarkan permintaan Aremania.
“Jadi patung itu saya bentuk dan saya beri nama singa kubisme. Kubisme itu tidak realis kalau dari sudut pandang seni patung. Pengerjaannya dua bulan setelah ada persetujuan dari perwakilan Aremania, yakni Shobir dan kami pasang hari ini,” kata dia.
Dia mengatakan, patung dibuat dari bahan aluminum, yang dipadukan dengan pedestal atau penyangga dari hiasan keramik. Menurutnya, berat total patung itu mencapai 2,5 ton. Dengan rincian, mahkota yang ada di kepala singa seberat 1 ton, dan kepala singa beratnya 1,5 ton.
Ia mengakui, bila patung singa kubisme seluruhnya dikerjakan di Yogyakarta. Lantas, dibawa ke Kepanjen, Sabtu kemarin. Menurut Timbul, proses pembuatan karya yang diperkirakan menghabiskan dana setengah miliar itu dikerjakan oleh 30 seniman. “Ini kami kerjakan dengan tim total 30 orang. Selama dua bulan,” tuturnya.
Sementara itu, meskipun menjadi ikon di markas Arema FC, warna biru tak berlaku bagi Singa Kubisme. Tujuannya, agar karakter alumuniumnya tetap terlihat. “Tidak dicat tetap dibiarkan seperti itu, biar karakter aluminumnya tetap kelihatan,” tandas dia. (ley/bua)
