MALANG POSCO MEDIA – Bagi sebuah negara, stabilitas politik adalah salah satu syarat utama dalam upaya pembangunan. Manusia memiliki kebutuhan akan keamanan dan kedamaian. Apalagi kini Indonesia berupaya melakukan transformasi ekonomi dan menginginkan pertumbuhan ekonomi antara 5-6 persen.
Sekalipun berada di tengah situasi global yang sulit. Maka, hal penting yang perlu ditingkatkan adalah aspek sumber daya manusia (SDM). Generasi muda harus selalu mengembangkan kemampuan intelektual. Khsusus bagi Angkatan Muda Muhammadiyah, agar bisa memberikan peran penting bagi bangsa dan negara Indonesia di tahun 2045 mendatang.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo M.Si dalam Penutupan Konsolidasi Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (7/9) kemarin.
‘’Saya juga memiliki harapan besar pada AMM dan percaya adik-adik mahasiswa dapat mengisi sektor-sektor pemerintah dengan kemampuan yang dimiliki. Selama teman-teman mampu menjaga persatuan para angkatan muda, maka tentu kita akan menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan baik,’’ katanya.
“Jadi para generasi muda khususnya Angkatan Muda Muhammadiyah, bisa menjadi pemimpin yang amanah dan bisa menjadi panutan di Era Indonesia Emas 2045,” tandasnya.
Untuk menyukseskan itu, maka Sigit mendorong AMM berkontribusi dengan berbagai cara untuk memajukan bangsa. Ia juga menilai bahwa terobosan yang disiapkan UMM, yakni Center of Excellence (CoE) dan Center for Future of Work (CFW) bisa mengisi program besar pemerintahan Indonesia.
“Pun dengan pembangunan infrastruktur yang bisa mendukung dalam upaya melahirkan SDM yang andal. Selain itu penyederhanaan regulasi dan stabilitas politik,” tambahnya.
Sigit juga menegaskan bahwa Polri sudah melakukan berbagai upaya untuk menjaga keamanan negara. Salah satunya terkait moderasi beragama. Ia mengatakan bahwa program Presisi yang dilaksanakan Polri selama salah satu sumbernya berasal dari Muhammadiyah.
“Saya mengapresiasi Muhammadiyah yang merupakan organisasi besar di Indonesia dengan segala sumbangsihnya terhadap bangsa. Salah satunya kesigapan dalam menangani Covid-19 selama ini,” ungkapnya.
Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. menjelaskan bahwa konsolidasi ini bertujuan untuk menanamkan jiwa kebangsaan pada diri kader muda Muhammadiyah. Sehingga rasa untuk mengembangkan dan melindungi bangsa sudah tertanam sejak dini. Selain itu, konsolidasi ini menjadi sebuah ikhtiar dalam menyongsong Indonesia emas tahun 2045.
“Dalam mempersiapkan Indonesia emas 2045 ini, UMM kini mencetuskan program CFW. Program tersebut sudah diimplementasikan dalam program CoE yang bertujuan untuk mencetak lulusan Kampus Putih UMM yang andal guna menopang Indonesia Emas 2045,” tambah Fauzan.
Di sisi lain, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto, S.Hi. menegaskan AMM hadir sebagai gerakan dakwah yang inklusif dan bersama-sama mengajak menuju kebaikan. Mengutamakan kolaborasi yang melibatkan Muhammadiyah, Pemerintah Daerah, serta TNI-Polri demi membangun bangsa Indonesia.
“Ke depan, gagasan dan ide yang sudah dihasilkan tidak hanya berhenti di konsolidasi saja, tapi bisa diimplementasikan sesuai dengan apa yang direncanakan. Bukan hanya menjadi penonton tapi menjadi gerakan yang mampu menebarkan kemanfaatan bagi sesama,” pungkas Nanto.
Turut hadir pula Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Malang Sanusi, Ketua PP Muhammadiyah Prof. Syafiq A. Mughni diiringi dengan para pimpinan Ortom. Kabaintelkam Polri Komjen Pol Ahmad Dofiri, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, serta jajaran Kapolres Malang Raya, dan Dandim Malang Raya.(rex/lim)