Malang Posco Media – Karnaval di Lamongan dan Tulungagung dalam rangka merayakan HUT ke-77 RI menyisakan kesedihan. Pasalnya salah satu pesertanya meninggal dunia secara mendadak di tengah-tengah acara berlangsung.
Dilansir dari detikJatim, Selasa (30/8), peristiwa di Lamongan terjadi saat salah satu peserta hendak berangkat karnaval, nahasnya ia justru tewas terbentur roda gila mesin diesel yang juga peserta karnaval. Korban Bernama Munib (34) warga Desa Banjarmadu, Karanggeneng.
Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Anton Krisbiantoro, mengatakan, kejadian pada Minggu (28/8) sekitar jam 13.00. korban mengikuti kegiatan karnaval di Desa Banjarmadu, Kecamatan Karanggeneng dalam rangka merayakan HUT ke-77 RI.
“Sebelum kejadian, mobil Mitsubishi L300 dengan nopol S 8453 JG yang dikemudikan oleh Sholihin (48) datang ke titik kumpul karnaval, di tempat jemuran gabah penggilingan padi milik Feri,” ungkap Anton.
Mitsubishi itu menarik sebuah mesin diesel. Kemudian, Sholihin memarkir mobilnya dengan posisi mobil menghadap ke Barat. Tak lama kemudian, korban datang mengenakan baju hitam dengan lengan corak batik, celana warna coklat memakai sepatu waring warna hijau dan mengenakan sarung warna coklat dikalungkan di leher bagian belakang.
“Korban kemudian duduk pada ban tempat mesin diesel padahal ketika itu mesin diesel masih dalam kondisi menyala,” ujarnya.
Mengetahui korban duduk di ban tempat diesel yang masih menyala, 2 orang mencoba memperingatkan korban agar tidak duduk di ban karena mesin diesel sedang menyala. Mendapat peringatan ini, korban kemudian berlalu pergi dari tempat itu. Beberapa lama kemudian, korban kembali duduk pada ban tempat mesin diesel yang sedang menyala tersebut.
“Ketika itu lah tiba-tiba sarung korban yang dikalungkan ke belakang leher masuk ke roda gila mesin diesel yang sedang menyala,” tutur Anton.
Akibat sarung yang masuk ke roda gila diesel itu, korban tertarik dan kepala korban terbentur roda gila mesin diesel yang sedang berputar sehingga membuat korban terpelanting dan meninggal dunia di lokasi kejadian. Mendapati kejadian ini, para saksi yang akan berangkat karnaval itu kemudian menghubungi Kepala Desa Banjarmadu dan berlanjut menghubungi petugas Polsek Karangggeneng.
Kejadian insiden ini membuat suasana karnaval yang tadinya penuh suka menjadi suasana duka yang mendalam. Anton menyebut, jika peristiwa ini murni kecelakaan dan tidak ada unsur kesengajaan.
Sementara kejadian kedua terjadi di Tulungagung. Seorang peserta karnaval Agustusan berinisial NP (32) tiba-tiba ambruk dan tewas saat berjoget. Penyebab pemuda tersebut diduga karena jantung.
Kasi Humas Polres Tulungagung Iptu Mohammad Anshori mengatakan peristiwa itu terjadi pukul 12.45 WIB, di Dusun Legen, Desa Nyawangan, Sendang, Tulungagung. Korban merupakan warga setempat.
Anshori menjelaskan, korban berdandan ala suku Indian saat pawai tersebut. Korban berjalan bersama rekan-rekannya.
“Awalnya korban mengikuti pawai karnaval di desa dengan berdandan ala suku Indian. Korban dan rekan-rekannya berjalan di belakang sound system,” kata M Anshori, Senin (29/8).
Saat tengah berjoget, tiba-tiba korban terjatuh tak sadarkan diri. Sejumlah rekan korban langsung turun tangan untuk memberikan pertolongan.
“Korban jatuh ketika di depan SDN 1 Nyawangan,” tandas Anshori.
Saat tak sadarkan diri, korban pun sempat digotong ke rumah kepala desa setempat untuk diberi pertolongan. Tak lama kemudian, korban diketahui meninggal.
“Digotong ke rumah Kades Nyawangan, tidak lama kemudian korban diketahui sudah meninggal dunia,” ujar Anshori.
Anshori membenarkan kematian NP memang mendadak. Tiba-tiba NP jatuh dan tak lama kemudian meninggal.
Polisi memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jasad peserta pawai karnaval yang tewas di Desa Nyawangan, Sendang, Tulungagung. Korban diduga mengalami serangan jantung.
Tak hanya itu, Anshori mengatakan, dari proses pemeriksaan yang dilakukan tim medis dan inafis, korban meninggal dunia secara wajar.
“Tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik maupun tindakan kriminal. Korban ini meninggal dunia karena sakit, informasinya serangan jantung,” tutup Anshori. (hil/fat/mg7/lin)