MALANG POSCO MEDIA – Warga tumplek blek di sepanjang Jalan Ir Soekarno Kota Batu menyaksikan Karnaval Budaya Nusantara, Minggu (30/6) kemarin. Mereka menyaksikan para peserta Karnaval Budaya Nusantara adu kreativitas dan inovasi dengan menampilkan seni budaya lokal sebagai puncak peringatan bersih Desa Beji, Kecamatan Junrejo.
Kesenian, tari, kebudayaan daerah dan kontemporer ditampilkan. Mulai dari beragam tarian daerah yang dikreasikan kemudian kesenian daerah seperti tari kreasi, ondel-ondel hingga arak-arakan berbagai miniatur. Serta beragam inovasi kostum turut meramaikan karnaval bersih desa yang diikuti oleh perangkat desa dan masing-masing RT hingga RW di Desa Beji.
Dalam kegiatan karnaval warga Desa Beji, Kota Batu, tak hanya dijadikan ajang bersuka ria. Namun dalam karnaval juga mengangkat Kebhinekaan. Hal itu disampaikan Kepala Desa Beji, Deny Cahyono.
“Agenda tahunan ini bertujuan untuk merajut kebersamaan dalam perbedaan dan untuk mewadahi warga berkreativitas. Tujuan karnaval ini diselenggarakan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Desa Beji,” ujar Deny kepada Malang Posco Media.
Melalui karnaval ini, pihaknya ingin mengangkat dan mengembangkan potensi lokal yang ada di Desa Beji. Mulai dari kesenian dan budaya yang berbasis kearifan lokal.
“Tidak hanya itu, rangkaian selamatan desa ini juga sebagai pijakan untuk menggali potensi budaya yang ada di Beji. Yang nantinya juga akan berimbas kunjungan wisata dan perekonomian masyarakat Kota Batu,” bebernya.
Selain itu, pawai budaya diharapkan menjadi komitmen bersama dalam memajukan kebudayaan di Kota Batu, khususnya di Desa Beji. Sehingga warga desa bisa tetap mempertahankan kelestarian seni dan budaya atau nguri-uri budaya.
“Serta yang terpenting dengan selamatan desa diharapkan Desa Beji semakin maju dan sejahtera. Begitu juga kondisi masyarakat yang aman tentram, kondusif dan dijauhkan dari bencana,” imbuhnya.
Sebelum puncak karnaval budaya nusantara, berbagai kegiatan digelar mulai dari ritual langen beksan dan tumpeng jabutan, festival beji kampung tempe dan eksplore kampung wayang, ziarah makam leluhur atau bedah kerawang dan pagelaran wayang kulit. (eri/van)
