PSS Sleman harus menelan kekecewaan karena kalah 1-2 dari Arema FC ketika away ke Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Sabtu (30/9) kemarin. Kehilangan satu pemain Thales Nathanael Lira akibat kartu merah di babak kedua, dinilai menjadi biang kegagalan Laskar Sembada untuk membawa poin dari lawatan ke Pulau Dewata.
“Dalam pertandingan ini yang jelas di babak kedua kami kehilangan satu pemain kami yang penting. Kalau semisal Thales masih berada di lapangan mungkin bisa mendapat hasil imbang atau lebih baik,” kata Pelatih PSS Marian Mihail.
Namun, karena pelanggaran dan emosional, pemainnya harus menerima kartu kuning kedua yang berujung kartu merah. Kalah jumlah pemain, apalagi pemain berposisi center back membuat Kim Jeffrey dkk keteteran meladeni serangan demi serangan Arema FC. Hasilnya, pelanggaran kembali dilakukan ketika babak kedua memasuki 10 menit terakhir.
“Tapi inilah yang namanya sepak bola. Saya ucapkan selamat kepada Arema FC dan pelatih Valente yang sudah bekerja keras untuk perjuangan Arema yang keluar dari zona degradasi,” tambahnya.
Menurut dia, setelah kekalahan kemarin timnya harus menatap laga ke depan. Sebab, kini PSS dalam situasi yang sulit dan posisi di klasemen kian menurun.
“Yang jelas, kami hanya bisa menatap di masa yang akan datang. Ini merupakan pertandingan yang sulit dan Arema juga dalam situasi yang cukup sulit. Sekarang kami juga harus menerima di situasi yang sulit,” jelas dia.
Sementara itu, Pemain PSS Sleman Kei Sano mengatakan, timnya meminta maaf karena kekalahan kemarin. Apalagi, penggawa PSS sempat didatangi suporter jelang keberangkatan ke Bali dengan tuntutan harus menang lawan Arema FC.
“Kami minta maaf karena belum bisa meraih hasil yang lebih baik dan kita harus mendapatkan hasil mengecewakan. Tapi inilah sepak bola, kedepannya kami akan berusaha semaksimal mungkin,” tegas dia. (ley/jon)