MALANG POSCO MEDIA-Bakat dan kemampuan penyandang disabilitas di Kota Malang tidak diragukan lagi. Beragam potensi para penyandang disabilitas bisa dilihat di Disabilitas Corner yang ada di Kafe Cerita Spectra.
Berbagai macam produk karya disabilitas seperti kerajinan topeng, batik, kerajinan kayu, hingga macam-macam aksesoris bisa ditemukan dan dibeli di kafe tersebut.
Produk karya para penyandang disabilitas ini pun memberi kesan yang positif kepada Ketua Dharma Wanita Kementerian Sosial Fatma Saifullah Yusuf, atau istri Mensos RI Gus Ipul yang berkunjung ke Kafe Cerita Spectra, Senin (13/10) kemarin.
Melihat produk-produk karya disabilitas itu, Fatma ingin mengambil lebih banyak produk untuk dilakukan kurasi. Harapannya bisa ia angkat saat acara Peringatan Hari Disabilitas pada 3 Desember nanti.
“Sebenarnya ingin ke workshopnya, karena di sini terbatas. Tapi tidak apa-apa, karena kami bisa komunikasi ‘by handphone’. Kami akan kurasi, yang terbaik akan kami tambah (ke acara Peringatan Hari Disabilitas),” ujar Fatma.
Disampaikan Fatma dalam Peringatan Hari Disabilitas nanti, pihaknya akan memamerkan sekaligus memasarkan karya premium dari UMKM disabilitas dari berbagai daerah di Indonesia. Oleh karenanya, sejak beberapa waktu lalu, ia berkeliling ke daerah-daerah untuk mencari produk yang bagus dan premium.
Tidak hanya dari disabilitas di bawah naungan pemerintah atau Dinas Sosial, tapi juga dari Sekolah Luar Biasa (SLB) di bawah Kemendikdasmen hingga dari yayasan dan pihak swasta maupun komunitas yang ada di daerah-daerah.
“Ini kesempatan yang baik pada wirausaha UMKM disabilitas untuk berkarya lebih baik lagi. Saya rasa setelah berkeliling, karya disabilitas tidak bisa dibilang kaleng-kaleng, banyak yang bagus dan sangat berpotensi seperti di Kota Malang ini,” jelas dia.
Tidak hanya berhenti saat acara peringatan Hari Disabilitas itu saja, hasil produk karya disabilitas ini nantinya akan dipasarkan secara offline dan online, yang langsung dikawal oleh Kemensos RI. Ditegaskan Fatma, ini adalah wujud dedikasi dan apresiasi dari pemerintah kepada penyandang disabilitas.
“Tidak pandang umur, dari usia kecil sampai yang tua. Mereka membutuhkan uluran tangan kita, karena selama ini untuk membuat karya mereka mampu, tapi memasarkan produk agak sulit. Maka kami bantu dengan pemasaran secara offline dan online, nanti kami buatkan sosmednya,” katanya.
Selain pemasaran produk, tantangan lain yang ia temukan tentunya adalah akses permodalan. Dari Kemensos RI, disampaikan Fatma telah secara rutin memberikan bantuan. Namun memang wujudnya berupa peralatan stimulan karena potensi dan kebutuhan di lapangan tentu bervariasi dan berbeda beda.
“Misalnya bisa menjahit, butuh mesin obras, itu kami bantu. Jadi tergantung mereka karena potensi di lapangan bervariasi. Kemudian, sudah dua Minggu lalu ini kami memberikan pelatihan di berbagai tempat bersama profesional, misal membatik dengan mengundang pembatik profesional. Supaya goresannya jauh lebih cantik,” beber Fatma.
Ketua Yayasan Pemerhati Disabilitas Omah Gembira Riza Agung Pribadi menambahkan, dalam Disabilitas Corner yang ada di Cafe Cerita Spectra ini, berasal dari 15 mitra UMKM disabilitas dari berbagai wilayah Malah Raya.
“Untuk tekstil ada tiga brand, lalu dari kriya craft ada dua brand, aksesori gantungan kunci satu brand, aksesori manik-manik ada satu brand. Ada yang pribadi, dan berkelompok,” sebut Riza.
Beberapa produk brand yang ada di Disabilitas Corner yang berdiri sejak akhir 2024 ini juga sebelumnya telah mendapatkan bantuan stimulan berupa peralatan dari Kemensos. Dengan bantuan itu, beberapa UMKM disabilitas bisa menjalankan usahanya. Sehingga kesempatan kemarin, akhirnya sekaligus menjadi kesempatan untuk meninjau seberapa jauh progres yang telah berjalan.
“Harapannya nanti ada tindak lanjut lagi, seperti misalnya ada bantuan scale up untuk yang dibutuhkan kedepan seperti apa lagi. Bertahap per tahun ada scale up lagi,” pungkasnya.(ian/van)
