MALANG POSCO MEDIA-Dunia musik di Malang tetap gerak berirama. Beberapa waktu ini bermunculan penyanyi muda dan pendatang baru dari Malang yang mewarnai belantika musik di Indonesia. Salah satunya Sindy Amani, alumnus SMAN 10 Malang. Lagunya sudah merebut hati banyak penikmat musik di Indonesia.
Di aplikasi streaming lagu Spotify, salah satu track lagu Sindy Amani bahkan tembus 5 juta pendengar. Tercatat, saat ini penikmat lagu-lagu Sindy Amani mencapai 3,9 ribu pendengar bulanan. Ini merupakan awal yang bagus bagi pendatang baru seperti Sindy. Dan perlahan terus mendekati cita-cita sejak kecilnya.
“Dari kecil saya memang sudah hobi nyanyi. Dari keluarga juga support, jadi sering banget kalau ada acara keluarga sering disuruh nyanyi. Justru penyanyi itu cita-cita saya dari kecil, cuma karena satu dan lain hal saya jadi ngelupain mimpi itu dan tidak menyangka juga sekarang malah bisa terwujud,” ungkap Sindy.
Karena sejak kecil sangat gemar menyanyi, Sindy pun ketika SMP bahkan mampu menulis lagu. Awalnya ia hanya iseng, karena seperti biasanya anak remaja, sering curhat dengan menulis di buku harian. Dari curhatan di buku tulisnya itu, ternyata bisa dijadikan lagu yang mengungkapkan seluruh isi hatinya.
“Cuma dulu ya disimpan sendiri lagunya, tidak berani dipublish. Terus mulai belajar main alat musik sedikit-sedikit untuk sekadar buat saya bisa menyanyikan lagu saya sendiri,” tambahnya.
Kebiasaan itu terus berlanjut, dari SMP, SMA hingga masuk kuliah. Namun ia belum ada rencana menjadi penyanyi. Setelah lulus kuliah, Sindy bahkan sempat bekerja di salah satu bank. Di saat itulah, justru keinginan menjadi musisi makin kencang.
“Ternyata saya basicly suka kerja yang tidak diam saja dalam ruangan. Dan kebetulan saya debutnya bebarengan ketika saya kerja kantoran dan lebih nyaman kerja ‘as a singer and songwriter’. Jadi saya mau fokus di situ aja,” beber Sindy.
Beruntung, selain keluarga, lingkungan terdekatnya yakni teman-temannya juga mendukung keputusan Sindy. Mereka mendukung penuh hingga sampai Sindy berhasil merilis sebuah lagu debutnya. Walaupun saat itu, teman-temannya sedikit kaget, karena Sindy sebelumnya dikenal sebagai model. Sejak 2014 hingga 2019, Sindy aktif di ajang modeling.
Teman-temannya pun tidak menyangka Sindy bisa menyanyi bahkan sampai menulis sendiri lagunya. Selain itu, ia yang sejak kecil hidup di Malang juga sangat terpengaruh dengan musisi Malang.
“Dari dulu senang banget dengerin musisi-musisi lokal dan tanpa disadari itu juga yang bikin saya termotivasi buat bisa jadi sekeren mereka. Saya lahirnya di Surabaya, tapi sudah dari kecil di Malang. Jadi bisa dibilang sudah asli Malang lah ya. Sampai saat ini pun sih masih domisili Malang terus,” sebut perempuan kelahiran 1997 ini.
Ia memutuskan jadi penyanyi karena mempunyai prinsip kesuksesan bisa dicapai jika bisa fokus dan berusaha tidak setengah-setengah. Ini juga yang meyakinkan dirinya untuk menekuni hobi sejak masa kecilnya ini secara profesional.
Tentu Sindy juga memahami ada konsekuensi dan juga tantangan atas apa yang ia putuskan ini. Selain banyak pengorbanan, jalan kedepan menjadi penyanyi yang lebih sukses lagi masih panjang terbentang.
“Tentu saja saya harus mengorbankan waktu ‘me time’ sendirian. Karena saya sebenernya orang yang introvert. Ketika kita memulai usaha apapun, mau di bidang apapun, ketika itu, kita jalaninnya sendiri. Kita harus pintar-pintar networking ke banyak orang. Nah ini buat saya challenging (menantang, red) banget,” tegas anak kedua dari tiga bersaudara ini.
Sindy pun mengakui, saat ini dirinya masih tergolong di tahap merintis untuk bisa lebih dikenal banyak orang. Ia mengaku tetap mengupayakan semuanya dengan maksimal. Terpenting dilakukan dengan telaten dan tidak perlu dipikirkan terlalu berat. Ia mengaku selanjutnya ingin bergabung dengan major label.
“Untuk saat ini saya masih sendiri (indie), soalnya ya saya merasa selama masih bisa dihandle sendiri ya kenapa tidak? Cuma memang ingin sih buat ke major label,” imbuh alumnus Sastra Inggris Universitas Ma Chung ini.
Terlepas dari itu, Sindy mengajak perempuan-perempuan lain terutama di Malang agar bisa memaksimalkan potensi diri. Dia yakin tiap orang punya potensi yang bisa dikembangkan, punya potensi untuk berkarya. Siapa tahu potensi itu bisa memberi kontribusi positif bagi masyarakat.
“Jangan takut buat berkarya dan kenali dirimu sebisa mungkin. Karena siapa tahu ada sisi kecil di dalam dirimu yang sempet terlupakan, tapi ternyata kamu sangat menyukai ‘sosok’ itu. Siapa tau ‘sosok’ itu bisa jadi hal yang baik, bukan hanya untuk dirimu tapi untuk banyak orang di sekitarmu,” pesan perempuan yang sangat gemar anime ini. (ian/van)