Yopi Gozal dan Annisa Lista, Pasangan Desainer Cover Buku Asli Malang
Don’t judge book by it’s cover atau jangan menilai buku dari sampulnya. Peribahasa tersebut tampaknya tak berlaku bagi pasangan muda Yopi Gozal dan Annisa Lista. Sebaliknya, cover yang menarik sangat penting untuk menjadi penarik pertama pembaca untuk membaca sebuah buku.
MALANG POSCO MEDIA – Yopi adalah seorang desainer cover buku. Sedangkan istrinya, Lista adalah ‘pengawas’ bagi sang suami ketika mengerjakan sebuah project desain buku. Keduanya ‘berpartner’ sejak 2022 dengan bendera Withly Desain Duo, yang menggarap proyek cover sebuah buku. Withly pun diambil dari inisial mereka.
Sudah puluhan karya cover buku yang mereka buat. Yopi khususnya yang membuat desain dari sebuah pesanan cover buku, akhirnya menjadi salah satu yang sering digunakan PT Gramedia Pustaka Utama. “Awal saya menjadi desainer buku itu di 2020. Tidak sengaja. Karena bekerja di sebuah studio yang jobnya adalah membuat cover buku,” kata Yopi, mengawali cerita.
Menurut dia, setelah itu dia semakin suka pula mendapatkan proyek mendesain cover buku. Dia senang menerjemahkan desain yang berawal dari teks, menjadi karya visual. Yopi berusaha menerjemahkan apa yang diinginkan penulis dari sebuah buku dan menumpahkannya dalam desain.
Sebagai anak muda, mereka suka dengan menyajikan ide-ide kreatif. Dan itu disupport oleh Lista. Lista lebih menjadi calon yang menikmati sebuah karya. Kebetulan dia suka literasi, juga senang pula dengan ilustrasi. Akhirnya, dia yang membantu meriset, sebelum akhirnya memberikan masukan kepada Yopi. Mereka pun klop.
“Jadi saya lebih memberikan inputan untuk Yopi. Saya memposisikan diri sebagai calon pembaca, tapi juga suka dengan desain-desain ilustrasi. Jadi karyanya ada point of view dari luar,” sambung Lista yang mendampingi sang suami ketika bertemu Malang Posco Media.
Terkait project, hingga akhirnya disukai oleh salah satu perusahaan penerbit yang besar di Indonesia, Yopi mengakui memang berawal dari kantor sebelumnya. Ada beberapa karya yang mendapatkan atensi besar. Salah satunya buku terjemahan dari luar Funiculi Funicula. “Itu jadi karya ikonic kami. Lumayan populer. Dan dari sana kami sadar kalau itu klop kerja bareng, punya pandangan desain dan minat literasi yang sama,” imbuh Lista yang merupakan lulusan Sastra Inggris.
Dari sana, akhirnya Yopi terus mendapatkan banyak permintaan membuat cover buku. Dia tidak menyebut berapa jumlah pastinya, yang terpenting bagi arek asli Malang tersebut adalah bisa terus menuangkan karya menggambar.
“Yang pasti sudah puluhan ya untuk tahun ini. Kalau ratusan belum dihitung. Karena kadang, ada satu judul buku itu beberapa seri kan,” tambah Yopi.
Dia menyebutkan, dalam sebuah karya dia membutuhkan waktu 1-2 minggu. Bisa lebih cepat, bisa pula lebih lama. Lagi-lagi tergantung jumlahnya atau materinya. “Mungkin ada yang lebih dari sebulan. Karena kan kadang ada yang seri satu sampai berapa, sampai 12. Jadi mungkin butuh waktu lebih lama,” sebut lulusan Desain Komunikasi Visual tersebut.
Yopi dan Lista kompak mengatakan bila serunya mengerjakan cover buku adalah membantu meningkatkan minat literasi. Terutama kepada anak muda. Tentunya dengan cover yang menarik, maka bisa menjadi sebuah alat marketing sebuah karya literasi.
Selain itu, Yopi mengakui dari buku dengan berbagai macam cerita yang berbeda, dia bisa memvisualisasikan karya tersebut. “Karena saya sebagai desainernya, ilustratornya, maka serunya bisa membuat sebuah karya,” sebutnya. Dia menuturkan, dari setiap cover buku yang dibuat, semuanya menarik. Menurutnya, semua ‘memiliki rasa’ sehingga dia tak bisa untuk memilih salah satu cover buku sebagai karya yang unik. “Entah itu nanti laris atau tidak, kami selalu mendoakan yang terbaik. Entah itu nanti karya masuk nominasi karya seperti Kusala Sastra Khatulistiwa Awards, meskipun dari sisi karya bukunya, maka kami senang karena menjadi bagian dari sebuah keseluruhan karya tersebut,” pungkasnya.(ley/lim)