spot_img
Friday, August 1, 2025
spot_img

Kasus Kekerasan di Ponpes Pakisaji Naik Penyidikan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kasus pemukulan terhadap santri di bawah umur di lingkungan pondok pesantren (Ponpes) di Desa Kendalpayak Kecamatan Pakisaji ditengarai pelakunya lebih dari satu orang. Perkaranya naik penyidikan pihak kepolisian.

Pemilik ponpes berinisial B diduga melakukan pemukulan terhadap santrinya  berinisial AZR, 14 tahun warga Kecamatan Wonosari pada Juni 2025 lalu.

Pihak korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Malang dan diterima laporannya pada Jumat 20 Juni 2025.

Pihak kepolisian telah memeriksa terlapor, pemilik ponpes. Polisi juga telah meminta keterangan dari empat saksi yang mengetahui pasca kejadian.

“Terlapor sudah kami undang dan mengakui melakukan kekerasan,” ungkap Kanit PPA Satreskrim Polres Malang Aiptu Erlehana kepada Malang Posco Media, Rabu (9/7) kemarin.

Pemilik ponpes diduga melakukan pemukulan menggunakan rotan pada bagian kaki santrinya, AZR hingga mengalami luka-luka. Kejadian ini terjadi diduga lantaran korban keluar dari lingkungan ponpes yang melanggar aturan.

“Itu ketentuan secara tertulis di pondok ketika santri melakukan pelanggaran. Jadi dia (Pemilik ponpes) acuannya di sana,” jelas Leha, nama sapaan Kanit PPA Satreskrim Polres Malang.

Leha membeberkan, pelaku diduga lebih dari satu orang, korbannya pun diduga lebih dari satu orang. Selanjutnya, pihak kepolisian akan memanggil saksi lainnya yang berada di lokasi kejadian saat peristiwa pemukulan terjadi.

“Hari ini (kemarin) kami naikan sidik (penyidikan) karena visumnya sudah selesai hari ini (kemarin),” kata Leha.

Terlapor, pemilik ponpes juga akan dipanggil kembali untuk dimintai keterangan sebelum pihak kepolisian melakukan gelar perkara untuk penetapan tersangka.

“Kami menunggu saksi yang dihadirkan dulu.  Gelar perkara harus jelas, korbannya siapa, terlapornya siapa saja, karena tidak hanya pemilik ponpes saja terlapor, tapi ada uztad juga diduga melakukan kekerasan pada korban,” tambah Leha. (den/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img