spot_img
Tuesday, April 30, 2024
spot_img

Kasus Menurun, Tetap Waspada DBD

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- Tetap waspada! Sejumlah rumah sakit (RS) masih merawat pasien Demam Berdarah Dengue (DBD). Namun demikian diakui jumlah kasus DBD mulai menurun.

Kecamatan Pakis merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Malang yang memiliki kasus DBD tinggi. Selama September ini terdapat delapan kasus DBD. Bahkan kemarin ada satu pasien masuk Puskesmas Pakis.

“Hari ini ada satu pasien masuk kasus DBD. Rawat inap harusnya. Tapi karena trombosit kurang dari 28 ribu, pasien tersebut harus dirujuk ke RSSA Malang,’’ kata Kepala Puskesmas Pakis drg Wijanto Widjojo.

Selain itu juga ada pasien DBD yang kemarin pulang, setelah kondisinya membaik atau sembuh. Wijanto mengatakan, dari data yang dimiliki kasus demam berdarah paling banyak di Kecamatan Pakis ada di wilayah Desa Mangliawan dan Desa Sekarpuro. Yaitu di Desa Mangliawan ada 19 kasus selama tahun 2022, dan Desa Sekarpuro sebanyak  24 kasus.

“Kenapa di sana lebih tinggi, faktor pertama karena wilayahnya berada di perbatasan antara kota dan Kabupaten Malang. Kedua  karena mobilitas warganya lebih tinggi,’’ katanya.

Dia mengatakan bisa jadi pasien yang terpapar DBD di dua wilayah tersebut tidak tergigit nyamuk di wilayahnya. Tapi di tempat lain.

Sejauh ini dikatakan Wijanto pihaknya terus melakukan sosialisasi dan edukasi terkait DBD, bahaya dan pencegahannya. Ini dilakukan dengan tujuan agar DBD tidak berkembang. “Kami turun ke masyarakat, mengajak masyarakat menggalakkan 3M. Yaitu menguras, menutup dan mengubur genangan air,’’ ungkapnya.

Selain itu juga mengajak masyarakat berperilaku bersih dan sehat.  “Warga juga melakukan pengasapan,” kata dia.

Sejauh ini sesuai data yang dimiliki di wilayah Pakis sudah dilakukan 29 kali pengasapan. Itu dilakukan jika di satu wilayah ada lebih dari tiga kasus DBD di waktu yang sama.

“Sedangkan untuk membunuh jentik nyamuk menggunakan abate atau dengan menguras bak air,’’ tambah Wijanto. Meningkatnya kasus DBD ditambakan Wijanto salah satunya karena adanya perubahan musim.  Saat perubahan musim biasanya kasus DBD lebih tinggi dibanding bulan-bulan biasa. 

Sementara itu sejumlah rumah sakit di Kota Malang terdapat pasien DBD  yang sedang menjalani perawatan. Rumah Sakit Tentara (RST) dr Soepraoen salah satunya.Tercatat dua pasien DBD yang dirawat. Itu diungkapkan Karumkit Tk II dr Soepraoen Kolonel CKM dr Muh Hafid Akbar Sp JP FIHA saat dikonfirmasi, Selasa (13/9)  kemarin. 

Ia mengungkapkan kasus DBD memang tidak pernah tidak ada. Pihaknya, setiap bulan terus menerima pasien DBD yang dirawat. Hanya saja, jumlahnya tidak pernah besar atau tak  signifikan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3) Dinkes Kota Malang Meifta Eti Winindar mengatakan sejak awal Agustus hingga kemarin tercatat sebanyak 17 kasus.(ira/ica/van)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img