MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Mengawal proses usut tuntas Tragedi Kanjuruhan, beberapa perwakilan organisasi, komunitas, lembaga dan kelompok kultural dari berbagai lapisan kembali bergerak. Kali ini mereka secara resmi membentuk Sekretariat Bersama (Sekber) Aremania, Jumat (21/10) malam.
Perwakilan Sekber Aremania M. Anwar menjelaskan bahwa Sekber Aremania ini dibentuk dalam tujuan untuk berbadan hukum. Lantaran dalam proses usut tuntas ini, ada pihak-pihak yang dilawan dan merupakan sebuah institusi milik negara.
“Tragedi kemanusiaan Kanjuruhan Malang ini, bisa dikategorikan sebagai kejahatan kemanusiaan, yang diduga dilakukan oleh aparat negara yang bertugas menjaga keamanan saat pertandingan sepakbola, dan diduga adanya keterlibatan organisasi sepakbola PSSI,” jelasnya kepada Malang Posco Media, Minggu (23/10) kemarin.
Hal ini menurutnya bukan lagi persoalan individu. Oleh karena itu, tim pengawal usut tuntas lintas organisasi dan beragam Aremania ini dijelaskan oleh Anwar harus membentuk lembaga yang berbadan hukum.
“Semuanya sudah satu frekuensi, satu suara, satu tekad, satu niat dan satu jiwa, satu visi yaitu, usut tuntas. Komandan pergerakan yang diusung forum ini adalah sosok Anto Baret (Sam Ot), budayawan senior yang menjadi simbol dari Arek Malang itu sendiri. Lembaga ini kami sepakat dibentuk, Jumat (21/10) lalu,” ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, setelah 23 hari Tragedi Kanjuruhan, semua pihak di Malang Raya dan seluruh Indonesia masih berfokus pada penanganan korban dan dampaknya. Baik kepada keluarga korban maupun secara sosial. Selain itu ada trauma healing, serta pemenuhan kebutuhan dan hak-hak korban. Hal ini menjadi prioritas utama semua kalangan dan masih akan terus dilakukan.
“Update terakhir menurut temuan posko Tim Gabungan Aremania (TGA), ada 135 orang korban meninggal dunia, dan 700 lainnya luka luka,” beber Anwar yang juga sebagai humas TGA dengan sekretariat di Kantor KNPI Kota Malang.
Pihaknya menilai perjuangan ini tidaklah mudah. Pasalnya ada beberapa upaya yang terjadi di lapangan untuk menyudutkan Aremania dan mendegradasi perjuangan usut tuntas Tragedi Kanjuruhan. Maka perlu dibentuk Sekber Aremania untuk terus mengawal usut tuntas.
“Ada upaya menjurus pada upaya adu domba Aremania hingga sampai upaya mengaburkan fakta-fakta yang terjadi di lapangan. Upaya itu dilakukan secara terstruktur atau terorganisir, sistematis dan masif. Aremania sudah tidak bisa dibeli, Aremania sudah tidak mau dibungkam. Aremania tetap satu yaitu satu rasa, satu cita dan satu jiwa dalam bingkai Salam Satu Jiwa!,” seru Anwar.
Untuk saat ini semua pengurusan terkait lembaga Sekber Aremania dipusatkan di kediaman Sam Ot. Bertempat di Jalan Lowokdoro Gang 3 Nomor 38 Kota Malang. Tempat tersebut sekaligus menjadi sekretariat dari Sekber Aremania untuk saat ini. (rex/bua)