spot_img
Tuesday, September 17, 2024
spot_img

Kampung Heritage Kayutangan, Wisata Sejarah di Jantung Kota Malang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Di tengah ingar-bingar Kota Malang, terdapat kawasan yang menjadi sebuah saksi bisu dari perjalanan sejarah yang panjang, yakni Kampung Heritage Kayutangan.

Kampung Heritage Kayutangan
Foto: Arinina Mayan Fauni dan Nurul Aliyah (UIN Maliki Malang)

Kawasan ini bukan sekadar tempat memelihara jejak-jejak arsitektur era kolonial yang masih tegak berdiri. Lebih dari itu, kawasan ini mengisahkan masa kejayaan dan berbagai peristiwa bersejarah yang terjadi di masa lampau yang tak ternilai harganya.

Foto: Arinina Mayan Fauni dan Nurul Aliyah (UIN Maliki Malang)

Siapa sangka kampung yang berada di Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen ini menyimpan potensi wisata yang menjanjikan.

Kampung yang memiliki banyak bangunan tempo dulu di era kejayaan masa kolonial yang masih terawat ini nyatanya dapat membangkitkan nilai ekonomi bagi warga sekitar. Dengan mengangkat unsur budaya dan sejarah yang sudah ada, Kampung Kayutangan mengangkat “heritage” sebagai konsep wisata.     

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kayutangan, Mila Kurniawati, mengatakan Kayutangan hanyalah sebuah kampung lawas di tengah pusat kota yang sudah ada jauh sebelum adanya kampung wisata. Menurut keterangannya, awalnya Kampung Kayutangan lebih difokuskan pada wisata religi.

“Waktu ada lomba kampung tematik, Kampung Kayutangan mengangkat tema sebagai Kampung Religi karena ada Makam Mbah Honggo. Tapi karena Makam Mbah Honggo ini lahan pribadi dan tidak bisa diakui sebagai lahan kampung jadi kami memutuskan untuk menghentikan wisata religi tersebut untuk menghindari konflik,” tuturnya.

Sejak itulah tema kampung diubah menjadi “heritage”. Untuk memperkuat tema tersebut, kelompok pengembangan Kampung Kayutangan melakukan studi banding ke Kampung Maspati di Surabaya.

Melalui kegiatan ini, mereka memperoleh gambaran konkret mengenai pengembangan destinasi wisata Kampung Heritage Kayutangan. Dari sinilah mereka memperkenalkan warisan budaya yang ada di Kampung Kayutangan kepada publik.

Untuk menikmati suasana tempo dulu pengunjung hanya perlu membayar Rp 5.000 di loket masuk. Pengunjung juga mendapatkan postcard sebagai bentuk souvenir dan ucapan terima kasih. Selain itu, postcard ini juga digunakan pengelola untuk menghitung jumlah pengunjung yang datang.

Melonjaknya pengunjung setelah masa pandemi membuat pengelola Kampung Heritage Kayutangan meningkatkan kualitas layanan dan pengelolaan dengan baik. Salah satu bentuk upaya yang dilakukan adalah menjaga dengan memasang CCTV, pengaturan portal, penempatan tugas keamanan, dan petugas kebersihan untuk meminimalisir dampak negatif.

Dengan pengelolaan yang baik dan dukungan masyarakat setempat, Kampung Heritage Kayutangan diharapkan dapat terus berkembang sebagai destinasi wisata unggulan di Kota Malang. (*/nda)

Penulis:
Amelia Khiliatul Rosida (UIN Maliki Malang)

Anggraeni Juwita Wati (UIN Maliki Malang)

Arinina Mayan Fauni (UIN Maliki Malang)

Nurul Aliyah (UIN Maliki Malang)

Rara Nabila Azzahra (UIN Maliki Malang)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img