MALANG POSCO MEDIA-Taman Edelweiss, kini jadi jujugan wisatawan dari berbagai kota. Taman ini terletak di Desa Wonokitri Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan. Menuju ke lokasi Taman Edelweiss sungguh mengasyikan karena pemandangannya sangat indah, melewati perbukitan dengan jalan berkelok-kelok.

Dari Kota Malang taman yang menyuguhkan bunga abadi ini hanya berjarak sekitar 50 kilometer. Wisatawan bisa menggunakan mobil atau motor dan ditempuh dalam waktu sekitar 1, 36 jam dari pusat Kota Malang. Ada dua jalur menuju ke arah sana. Pertama lewat arah timur yakni melewati Kecamatan Jabung yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Kedua, lewat jalur utara melalui Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan lalu belok ke kiri ke arah Kecamatan Tosari.

Jika dari Kota Surabaya menuju Taman Edelweiss berjarak sekitar 100 Km dan bisa ditempuh dengan mobil sekitar 2,5 jam.
Tiba di Taman Edelweiss, wisatawan hanya dikenakan biaya masuk Rp 20 ribu. Di taman ini, wisatawan tak hanya melihat pemandangan perbukitan yang begitu indah, namun juga bisa melihat langsung serta mendapatkan penjelasan dari guide proses pembibitan Bunga Abadi itu. Mulai dari benih, hingga tumbuh kembangnya. Termasuk jenis-jenis bunga Edelweiss yang ada di Indonesia.

Wisatawan juga bisa membeli bunga Edelweiss dengan harga bervariasi. Mulai harga Rp 45 ribu, hingga 150 ribu. Di tempat ini, bunga Edelweiss dijual secara legal karena merupakan binaan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Tidak hanya itu saja, pengunjung juga bisa menikmati makanan dan minuman di café yang ada di lokasi taman ini. Dengan penyaji yang ramah, pengunjung bisa minum kopi dan makanan ringan sambil melihat perbukitan yang ada di depannya. Di area taman juga terdapat spot-spot cantik untuk berfoto ria.

Tak heran jika keindahan taman ini, dari tahun ke tahun, jumlah wisatawan terus mengalami peningkatan. Di tahun 2021 jumlah pengunjung mencapi 19 ribu. Tahun berikutnya yakni 2022 mencapai 38 ribu. Tentu saja, keberadaan taman ini mendapatkan berkah bagi masyarakat setempat.

Taman ini dikelolah Kelompok Tani Hulun Hyang dan mendapatkan support dari Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Malang. Bantuan materiil serta pembinaan dilakukan Bank Indonesia berdampak luas bagi keberdaan taman ini. Taman ini juga mengandeng perguruan tinggi.

Masyarakat sekitar mendapatkan penghasilan mulai dari lahan parkir, penjual souvenir hingga karyawan yang ada di taman ini. Begitupula warung-warung yang berada di kawasan taman ini, ramai pembelinya.
Pendapat yang diperoleh dari Taman Edelweiss ini mencapai Rp 400 juta dan bisa menyumbangkan Pendapat Asli Daerah (PAD) Desa Wonokitri.

“Wisata itu impacknya langsung terasa ke masyarakat. Kita juga mendorong usaha kecil UMKM, usaha masyarakat didorong supaya tumbuh,” kata Kepala KPwBI Malang Samsun Hadi.
Menurutnya dampak wisata ke masyarakat cukup banyak selain finansial. “Sangat teras sekali bagi masyarakat. Selama ini mereka adalah petani. Petani itu tergantung musimnya, tanamnya dan pendapat mereka tergantung siklus. Tetapi dengan kegiatan ini wisata ini ada café adan kunjungan tentu ada pemasukan khusus finansial bagi mereka. Kedua mereka juga gotong royong membangun suatu usaha. Ini potensi yang perlu dikembangkan sebagai sumber ekonomi masyarakat,” tambahnya.
Ketua Kelompok Tani Hulun Hyang Teguh Widodo mengatakan Taman Edelweiss ini juga memberikan PAD bagi pemerintah desa setempat. Apalagi pihak desa juga memberikan support keberadaan taman ini.

“Suport dari berbagai pihak seperti Bank Indonesia menjadikan Taman Edelweiss ini semakin mendapatkan manfaat bagi masyarakat,” kata Teguh Widodo.(jon)