MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Polsek Singosari melakukan olah TKP terkait dengan kebakaran hutan di Gunung Arjuno. Polisi berhasil mengantongi identitas seorang pelaku yang diduga menjadi pemicu kebakaran. Ia berinisial BS, warga Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso.
Kapolsek Singosari Kompol Ahmad Robial mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara, diketahui sejak Selasa (29/8), seorang warga bernama Mashuri, bermaksud meratakan bongkaran di akses jalan untuk menuju lokasi lahan miliknya yang berdekatan dengan TKP. Dia lalu meminta BS untuk mengerjakannya.
“Tapi BS sempat meminta izin kepada saksi Mashuri ini untuk membakar rumput hasil pembersihan di atas jalan akses menuju lahan. Saksi melarangnya, agar tidak menimbulkan polusi asap. Namun Rabu (30/8), tanpa seizin Mashuri, BS melakukan pembakaran rumput dan bahan lain berupa pohon pisang dan kayu-kayu bekas,” urainya.
Akibat pembakaran itu, si jago merah malah meluas dan menimbulkan asap tebal yang sempat mengganggu pandangan pengemudi yang melintas di jalan tol Malang Pandaan. Upaya pemadaman dilakukan oleh tiga unit Damkar Kabupaten Malang. Sementara itu, hingga kemarin, tim gabungan masih melakukan pemadaman dengan peralatan seadanya.
Tak hanya itu, mereka juga membuat penyekatan di sekitar titik api. Api juga terlihat di hutan sekitar Kecamatan Purwodadi dan Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan. Sementara itu di wilayah Lawang, tepatnya berdekatan dengan Pos pendakian 2 Sabana menuju Pos 3 Mahapena, sempat muncul api di alang-alang.
Kapolsek Lawang, Kompol Yanuar Rizal Ardianto membenarkan hal tersebut. Titik api sebelumnya ditemukan di wilayah Toyomarto, Singosari yang berdekatan dengan Pos Pendakian 3 Mahapena. Api lalu menjalar ke jalur pendakian Lawang. Sementara di areal hutan Cemara ditemukan beberapa titik api dan bara kayu yang masih terbakar.
“Tim melakukan pemadaman menggunakan alat seadanya berupa ranting dan sekop sehingga kebakaran tidak meluas,” katanya, kemarin. Angin kencang, medan terjal, serta minim sumber air menjadi kendala pemadaman. Sedangkan BNPB menggunakan helikopter untuk melakukan pemantauan titik api dan observasi. (tyo/mar)