MALANG POSCO MEDIA, MALANG-Tahun 2024, perencanaan proyek strategis daerah menggunakan skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha dikebut Pemkab Malang. Nilainya mencapai sekitar Rp 5 triliun. Salah satunya Alun-alun Kepanjen yang berancang-ancang melakukan pembebasan lahan.
“Ada tujuh program strategis yang sudah masuk di perencanaan. Baik itu satu tahunan atau lima tahunan. Salah satunya pembangunan Alun-alun Kepanjen,” terang Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang, Tomie Herawanto, kemarin.
Selain alun-alun, ada pula pembangunan jalan kabupaten, pengembangan rumah sakit jantung, Pasar Seni Tumpang, Pasar Hijau Lawang, SPAM Wendit, dan Vulcano Park Poncokusumo. Setiap proyek yang dikerjakan dengan bantuan badan usaha tersebut, kata Tomie, ditetapkan dengan waktu dua tahun sampai masa pemeliharaan.
Selanjutnya, dengan kesepakatan kerjasama masing-masing, pengelolaannya bisa disepakati selama 15 hingga 20 tahun. “Jadi, tidak bisa asal pengaspalan lapisan (overlay) saja, harus lengkap dengan kelengkapan jalan seperti PJU dan lainnya. Kalau jalan rusak, harus dibongkar dulu sampai bawah,” tegasnya.
Sementara itu, proyek lain yakni alun-alun yang telah lama direncanakan, mendapatkan porsi anggaran sekitar Rp 500 miliar. Pemkab Malang merencanakan penempatan alun-alun di area depan Kantor Pemkab Malang dengan area meliputi hingga Yon Zipur Kepanjen. “Yon Zipur sampai PLN akan dilakukan pembebasan lahan. Akan ada empat jalur jalan di depannya,” kata dia.
Rencana pembangunannya juga akan ditempatkan bersamaan dengan sebuah mall atau perbelanjaan dengan konsep bawah tanah. Untuk kebutuhan kawasan alun-alun saja, menurutnya dibutuhkan lahan hingga 30 hektar. Dia menyebut, pembangunan akan dimulai tahun 2024 ini. (tyo/mar)