MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Komitmen untuk memaksimalkan pengawasan dan pembinaan terhadap urusan pemerintahan daerah terus dilakukan Inspektorat Kota Malang. Salah satu yang menjadi perhatian khusus yakni terkait kedisiplinan pegawai di Pemerintah Kota Malang.
Inspektur Kota Malang Mulyono menyampaikan, seiring berjalannya waktu, dengan makin ketatnya penanaman nilai internalisasi tentang ketentuan peraturan perundang undangan, seluruh pegawai di lingkungan Pemkot Malang dinilai terus menunjukkan kedisiplinan yang makin bagus.
“Terutama di tahun ini kita sudah mulai juga menggunakan TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) sebagai pengendali. Ketika TPP itu sebagai pengendali, ternyata lumayan teman-teman makin disiplin,” ujar Mulyono kepada Malang Posco Media.
Dijelaskan Mulyono, pengendalian internal di Inspektorat sendiri itu selalu ada ‘step by step’. Misalnya apabila ada satu hal yang berhasil, maka akan dilihat mana yang menjadi kekurangan dan bisa mempengaruhi kinerja organisasi. “Nah itulah yang akan kita dorong ulang. Tiap enam sampai 12 bulan atau satu tahun itu kita lakukan evaluasi berkala,” terangnya.
Sementara itu, kepengawasan terhadap kinerja pemerintahan daerah menjadi salah satu hal yang paling krusial. Dalam hal ini butuh kehadiran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang memegang peran strategis. Mulai dari mitigasi hingga supporting tiap program yang dilakukan pemerintah. Saat ini setidaknya ada sekitar 40 anggota APIP yang telah menempuh berbagai pelatihan dan pendidikan.
Selama ini menurutnya, upaya yang dilakukan pihaknya lebih kepada pendekatan berbasis solusi. Sehingga apabila nantinya ada sebuah agenda yang perlu dievaluasi dan risikonya tinggi, maka akan didalami untuk kemudian diberikan masukan. Jadi tidak sampai terjadi hal yang tidak diinginkan. Hal ini yang selalu dijalankan APIP agar pemerintahan daerah bisa berjalan on the track.
“Karena tidak mungkin APIP yang jumlahnya cuma 40-an itu lalu untuk sekalian banyak mengawasi semua. Jadi yang punya risiko tinggi kita hitung risiko tingginya dimana, itu yang kita perbaiki. Sambil yang lain kita pantau, kita masukkan,” jelas Mulyono.
Maka, tegas Mulyono, aparatur pengawas tersebut juga harus selalu berada pada jalur yang tepat ketika menjalankan tugasnya. Peran APIP sendiri kata kuncinya mencakup dua aspek. Yakni memberikan penjaminan bahwa pekerjaan semua yang dilakukan perangkat daerah betul-betul mencapai tujuan dengan efektif efisien.
Mulyono pun mengaku peran APIP ini akan terus dimaksimalkan kendati dari segi kuantitas, jumlah APIP diakui masih terbatas. Namun ini tidak menyurutkan tugas dan kewajiban untuk melaksanakan fungsi pengawasan dan pembinaan pemerintahan daerah. (ian/aim)