MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Succes by discipline. Itulah motto SMK PGRI 3 Malang (Skariga). Motto ini tidak sekedar slogan. Tetapi benar-benar menjadi ruh dalam proses pendidikan di Skariga. Dari motto inilah Skariga melahirkan lulusan hebat berprestasi.
Karena itulah, melalui Kegiatan Cinta Sekolah (KCS) yang digelar sejak Selasa (9/7) lalu, Skariga mengenalkan motto ini kepada siswa baru. Bahwa budaya disiplin tertanam kuat dalam proses belajar menjaga di sekolah. Skariga dengan kegiatan KCS ini menggandeng pihak Pusdik Arhanud. Tidak lain agar karakter dan mental siswa baru tertata sejak awal mereka masuk sekolah.
“Tidak ada maksud untuk perpeloncoan. Alasan kami (bersama Arhanud), tidak lain ingin mengenalkan Skariga sebagai sekolah berbasis industri yang mengedepankan kedisiplinan. Maka kami bangun budaya disiplin dari tempat ini,” terang Kepala SMK PGRI 3 Malang, Dr. M. Lukman Hakim, ST., MM.
KCS 2024 SMK PGRI 3 Malang bertema ABHIPRAYA GARDA. GARDA sendiri merupakan akronim dari Skariga Muda. Artinya semangat dan tekad seseorang untuk mencapai sesuatu yang lebih tinggi. Tema ini juga merupakan perwujudan komitmen SMK PGRI 3 untuk membentuk generasi penerus yang mencerminkan profil pelajar Pancasila.
Ada yang berbeda KCS tahun ini dengan tahun sebelumnya. Kali ini Skariga mengangkat konsep Kebhinekaan. Saat pembukaan Selasa lalu, ada simbol obor. Para siswa menyatukan pasir dari delapan provinsi di Tanah Air ini. Mereka mengenakan pakaian adat dari masing-masing provinsi. Hal yang sama dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur yang hadir dalam acara. “Prosesi ini sebagai simbol persatuan. Meskipun berasal dari berbagai daerah tetap satu kesatuan di Skariga. Semangat persatuan untuk bangsa Indonesia,” kata Lukman.
KCS 2024 SMK PGRI 3 Malang diikuti sebanyak 978 siswa baru. Mereka merupakan siswa-siswi pilihan yang lolos seleksi dari 1045 siswa yang mendaftar. “Maka KCS ini menjadi komitmen kami agar kepercayaan masyarakat kepada Skariga segera ditindak lanjuti,” ungkap Lukman.
Di kesempatan ini juga, Lukman menerangkan bahwa Skariga merupakan sekolah sehat, aman dan anti bullying. Sekolah ini juga menerima siswa difabel. Tentu dengan sarana dan fasilitas yang ramah anak. “Kami sekolah inklusi, yang tidak membeda-bedakan anak,” tambahnya.
Skariga juga dikenal di Indonesia sebagian sekolah berprestasi. Tiap tahun selalu langganan juara LKS Nasional. Di tingkat provinsi beberapa kali Juara Umum. Maka prestasi siswa sekolah ini benar-benar diperhitungkan di kancah nasional.
Karena itu, Lukman berharap, budaya prestasi ini dapat dilanjutkan oleh siswa baru Skariga. KCS diharapkan menjadi pemicu bagi siswa baru untuk bisa seperti kakak kelas mereka dalam meraih prestasi.
“Terutama LKS yang tahun ini siswa Skariga kembali menjadi delegasi Jawa Timur untuk tingkat nasional. Tahun ini ada lima bidang lomba yang diikuti siswa kami. Semoga kita tetap menjadi juara umum di tingkat nasional,” pungkasnya. (imm/adv/udi)