MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tim Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Malang, mengapresiasi pengerjaan proyek oleh Pemkot Malang. Revitalisasi Alun-alun Tugu Kota Malang, dinilai berhasil menjaga tren positif setelah tujuh pekan pengerjaan.
Hal itu diungkapkan Ketua Tim PPS Kejari Kota Malang Eko Budisusanto, saat meninjau langsung pembangunan Alun-alun Tugu Kota Malang, Selasa (8/8) kemarin. Ia menilai ada surplus pembangunan, karena progres pengerjaan revitalisasi sukses melebihi target.
“Pengecekan ini memang dilakukan secara rutin. Alhamdulillah, progres proyek revitalisasi Alun-alun Tugu Kota Malang mencapai progres 1,717 persen melebihi target yang disepakati,” jelasnya.
Selain waktu, ternyata material bangun juga sudah sesuai spesifikasi yang diajukan. Bahkan material batu alam yang digunakan dalam revitalisasi lebih baik, karena ukurannya lebih tebal.
“Dari yang seharusnya 3 centimeter, saat kami cek justru memiliki lebar 4 bahkan 4,2 centimeter. Ini lebih baik dari spesifikasi pada kontrak,” sebut Eko.
Pria yang juga merupakan Kasi Intelijen Kejari Kota Malang ini, menampung aspirasi masyarakat Kota Malang. Masyarakat meminta agar segera proyek ini segera diselesaikan. Sehingga secepat mungkin bisa kembali dinikmati masyarakat.
“Kebetulan, bangunan ini juga merupakan ikon Kota Malang, lokasinya juga dekat Balai Kota Malang dan kantor DPRD,” imbuhnya.
Proyek ini, sesuai dengan perjanjian kontraknya akan selesai di awal bulan Oktober. Masih ada waktu sekitar 67 hari, sebelum tengat waktu yang disepakati. Akan tetapi harapan terbesarnya, proyek ini bisa selesai lebih cepat.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, Laode K.B Al Fitra menerangkan, pihaknya juga gencar melakukan pengawasan. Ia berharap ada dukungan dan partisipasi dari seluruh warga Kota Malang.
“Ini untuk memastikan kesuksesan dari proyek revitalisasi Alun-alun Tugu Kota Malang. Kami juga berusaha melakukan percepatan pengerjaan. Opsi yang bisa dilakukan yakni membagi atau memecah tugas dari para pekerja, agar lebih efisien,” tambah Laode. (rex/aim)