MALANG POSCO MEDIA– Cabor atletik menyumbang medali emas dari nomor yang tidak diprediksi sebelumnya. Yakni di nomor lari 1.500 meter yang sukses merebut medali emas pada Kamis (3/7) pagi kemarin di lintasan lari Stadion Gajayana Malang Medali itu diraih Fariq Radvan.
Nomor tersebut tidak diduga bisa meraih emas, sebab selain secara usia masih relatif muda, atlet tersebut juga tergolong baru menekuni olahraga ini. Atas torehan prestasi yang gemilang ini, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat yang kebetulan tengah menyaksikan pertandingan cabor tenis, menyempatkan waktu saat diminta mengalungkan medali.
“Alhamdulillah targetnya hanya perak, tetapi akhirnya bisa mendapatkan emas. Ini di luar dugaan. Jadi saya datang langsung mengalungkan medali emas, sekaligus memberikan bonus mentas Rp 10 juta,” syukur Wahyu.
Melihat prestasi ini, Wahyu tentu juga gembira sebab hal ini menunjukkan bahwa di Kota Malang banyak talenta-talenta yang menyimpan potensi luar biasa. Termasuk seperti Fariq yang sukses mengharumkan nama Kota Malang meski baru dua tahun ia menggeluti olahraga tersebut.

“Ya pasti saya bangga. Saya datang ini kan untuk menyemangati mereka. Kalah atau menang pun, saya tetap bangga karena mereka sudah berjuang,” ucap dia.
Tidak hanya itu, kondisi ini yang juga membuat Wahyu rela ke venue-venue Porprov setiap hari untuk mendukung secara langsung atlet-atlet Kota Malang. Ia bersyukur, dengan kehadirannya, bisa menambah semangat juang atlet. Sehingga medali bisa terus didapatkan dan mengamankan klasemen perolehan medali di Porprov.
“Kami tidak akan mungkin lah melihat Surabaya (pemuncak klasemen). Target kami memang mendekati juara umum. Tetapi ini saja kami dengan Sidoarjo sudah mengungguli. Meskipun berada di posisi kedua, masih tetap juara. Kami menginginkan setiap tahun Porprov ada peningkatan,” tutur Wahyu.
Sementara itu, Fariq Radvan yang juga merupakan siswa SMAN 9 Kota Malang ini merasa persaingan di Porprov sangat ketat dibandingkan event sebelumnya yang pernah ia ikuti. Beruntung, dengan latihan keras selama setahun terakhir serta persiapan khusus bersama pelatih, ia mampu meraih emas di event Porprov, cabor atletik nomor lari 1.500 meter dengan capaian 4 menit 10 detik.
“Ini karena berkat dukungan atlet, orang tua, temen-temen, bisa mendapat emas. Ini emas pertama saya, event porprov pertama saya dan langsung dapat emas,” kata Fariq dengan sumringah.
Ia menceritakan, pada event sebelumnya, sebenarnya kondisi yang sama pernah dirasakan. Beberapa bulan lalu, dia pernah ikut suatu lomba lari dengan nomor kategori 5.000 meter di Surabaya. Tanpa pengalaman mumpuni, ternyata ia sukses meraih juara.
“Dari awal didukung dan disupport oleh orang tua terus dan Alhamdulillah ternyata memang menemukan bakat di lari ini,” katanya.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Baihaqi mengungkapkan rasa bangganya, atas pencapaian para atlet Kota Malang tersebut. Ia menyebut atlet yang bersangkutan telah menjalani latihan intensif selama dua tahun.
“Alhamdulillah, tadi pagi kita diberikan kejutan dari kontingen Kota Malang. Atlet yang tidak diperhitungkan, ternyata bisa meraih juara 1 di nomor 1.500 meter. Ini jadi kebanggaan, aset Kota Malang,” ucap Baihaqi.
Selain medali emas, Kota Malang juga menyumbangkan medali perak dan perunggu di beberapa nomor lainnya. Hingga kemarin, dari cabor atletik berhasil menyumbang satu emas, dua perak san satu perunggu. Salah satunya dari atlet Jingga Eka Farera, yang debut di lari gawang 100 meter yang sukses menyabet medali perunggu.
Baihaqi menargetkan Kota Malang dapat mengamankan tujuh hingga delapan medali emas dari total 42 nomor yang dipertandingkan dari cabor atletik. Sejumlah nomor unggulan disebut masih akan berlangsung dalam satu hingga dua hari ke depan.
“Tadi ada perak yang sebenarnya bisa emas, tapi meleset sedikit. Tapi secara keseluruhan kami optimis bisa bertahan di peringkat dua. Surabaya masih unggul, karena memang levelnya jauh di atas kabupaten/kota lain,” tambahnya.
Sementara itu, Jingga Eka Farera, turut menyampaikan kegembiraannya usai berlaga. Jingga turun di empat nomor, termasuk 100 meter gawang, 400 meter gawang, serta dua nomor estafet.
“Alhamdulillah senang banget karena tadi orang tua juga datang nonton. Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan hasil terbaik di Porprov kali ini. Ini tahun terakhir saya dan ingin menutup dengan prestasi terbaik,” ungkap Jingga.
Ia optimis, masih bisa menyumbang medali untuk Kota Malang. Apalagi, dirinya belum turun di nomor-nomor andalannya. Dia cukup senang sudah membuka kompetisi dengan meraih medali.
“Memang kalau saya spesialisasi lebih ke lari gawang 400 meter. Karena kalau 100 meter itu jarak masing-masing gawang terlalu mepet, dan kalau jatuh sudah gugur. Mohon doa dan dukungannya, ini Porprov terakhir saya, semoga bisa menyumbang semakin banyak medali untuk Kota Malang,” pungkasnya. (ian/rex/van)