spot_img
Friday, July 4, 2025
spot_img

Kekacauan Psikologi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Kasus meninggalnya sekeluarga di Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis masih belum terang. Ada tekanan psikologis ditengarai membuat Wahaf Efendi, nekat mengakhiri hidup bersama istri dan satu anak kembarnya.

Pakar Kriminologi Universitas Brawijaya (UB), Dr. Prija Djatmika, SH, M.Si mengatakan kejadian ini buah dari anomie. Teori anomie ini sebelumnya dikemukakan oleh Durkheim, sebagai keterasingan yang dialami individu dari lingkungan masyarakatnya.

“Bisa jadi kasus ini sebagai puncak kekacauan psikologi orang tersebut. Kemudian ia melakukan reatreatism atau pengunduran diri dari lingkungan sosial seperti menjauh dan mengasingkan diri. Dan puncak dari anomie ini adalah suicide (bunuh diri), entah karena pengaruh tekanan ekonomi atau ada masalah psikologi lainnya,” terangnya.

Menurutnya, kekacauan pemikiran ini, karena seseorang tidak menemukan pemecahan masalah ke depannya. “Dan ini juga buah dari kurangnya interaksi sosial, hingga kepedulian sekitarnya kepada korban,” kata ahli pidana yang sering menjadi saksi ahli Mabes Polri hingga KPK itu.

“Sekarang banyak orang, istilahnya sibuk dengan media sosial. Bahkan kerap, medsos ini melakukan blow up tentang bunuh diri secara vulgar dan masif. Ini bisa memunculkan perilaku imitasi atau peniruan. Sementara, ketika sibuk dengan medsos, interaksi dan kontak fisik dengan orang lain jadi terbatas. Ini bisa jadi pemicu terjadinya anomie,” lanjut Prija.

Melihat kondisi ditemukannya Sulikhah dan ARE, terlihat ada pengaruh dari Wahaf. ‘Bisa jadi tekanan ini diterima secara bertubi-tubi, seperti teror karena urusan ekonomi dan sebagainya. Kemudian secara sadar, bisa melakukan ancaman atau ajakan kepada istri dan anaknya itu,” tegasnya. (rex/mar)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img